Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - SYDNEY. Pekerja asing di Australia yang kehilangan pekerjaan karena krisis Covid-19 (virus corona) harus pulang ke negaranya masing-masing. Hal itu diungkapkan oleh Menteri Keuangan Australia Josh Frydenberg, Minggu (12/4/2020).
"Jika tidak ada pekerjaan untuk mereka, mereka dapat kembali ke negara asalnya, itu merupakan pilihan bagi mereka," kata Frydenberg pada program pagi orang dalam stasiun televisi nasional ABC Insiders, Minggu.
Melansir Asian News Network, Frydenberg menjawab hal itu saat ditanya apakah pemerintah akan memperpanjang program A$ 130 miliar (US$ 65 miliar) yang mensubsidi pemberi kerja untuk mempertahankan lapangan pekerjaan selama pembekuan ekonomi termasuk pekerja asing dan lebih banyak pekerja lepas.
Baca Juga: Ilmuwan Australia klaim obat anti parasit Ivermectin bisa bunuh corona dalam 48 jam
Dia mengatakan, pengeluaran pemerintah yang secara total mencapai A$ 320 miliar (US$ 203 miliar) untuk mempertahankan pekerjaan dan mendukung pekerja yang menganggur merupakan pukulan signifikan bagi dompet publik dan garis yang harus ditarik ke suatu tempat.
Dia tidak memiliki saran tentang bagaimana pekerja asing bisa pulang dengan hampir tidak ada pesawat terbang.
Frydenberg mengatakan akan ada kenaikan signifikan dalam pengangguran dan pengurangan tingkat pertumbuhan ekonomi sebagai akibat dari krisis Covid-19.
Baca Juga: Ada wabah corona, bank sentral Australia pertahankan suku bunga
"Akan ada lubang besar dalam ekonomi global, tidak ada keraguan tentang itu," imbuhnya seperti dikutip Asian News Network.
Ekonom memperkirakan, tingkat pengangguran sebesar 5,4% untuk bulan Maret ketika angka dirilis pada hari Kamis, melompat 0,3% pada bulan Februari. Pengangguran April diperkirakan lebih dari 10%.
Baca Juga: Ada pembatasan perjalanan, ribuan WN Australia tetap pergi ke luar negeri
Menteri Pendidikan Australia Dan Tehan mengumumkan biaya untuk pelatihan ulang dan universitas akan dipotong sehingga orang dapat menggunakan waktu mereka saat kebijakan lockdown untuk belajar karir baru di bidang-bidang seperti keperawatan, pengajaran, IT dan sains.