Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Vaksin corona yang sedang dikembangkan saat ini diharapkan dapat memicu respons kekebalan alami tubuh dalam melawan patogen atau virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19. Vaksin akan mempersenjatai antibodi untuk melawan serangan infesi di masa depan. Akan tetapi, tidak jelas berapa lama antibodi terhadap Covid-19 ini dapat bertahan.
Pada sebagian penyakit, seperti campak, infeksi memberikan kekebalan seumur hdup pada penyakit tersebut. Namun, untuk patogen lain, kekebalan mungkin akan cepat berlalu.
Baca Juga: Ini update terbaru pengembangan vaksin Covid-19 di Indonesia
Dalam makalah studi tersebut, peneliti menduga, penyebab infeksi ulang Covid-19 di Amerika Serikat terjadi akibat paparan virus dengan dosis sangat tinggi untuk kedua kalinya, sehingga memicu reaksi yang lebih akut.
Dugaan lainnya, pasien tersebut kemungkinan bisa terpapar varian virus SARS-CoV-2 yang lebih ganas. Sedangkan, hipotesis lain menjelasan adanya mekanisme yang dikenal sebagai peningkatan ketergantungan antibodi. Yaitu, ketika antibodi benar-benar dapat memperburuk infeksi berikutnya, seperti yang terjadi pada demam berdarah.
Kendati demikian, para peneliti menunjukkan bahwa infeksi ulang dalam bentuk apapun tetap hal yang langka.
Baca Juga: Virus Corona bisa bertahan 28 hari di ponsel dan uang kertas
"Karena semakin banyak kasus infeksi ulang Covid-19 yang muncul, komunitas ilmiah akan memiliki kesempatan untuk memahami lebih baik hubungan perlindungan dan seberapa sering infeksi alami dengan SARS-CoV-2 menyebabkan tingkat kekebalan itu," kata Akiko Iwasaka, profesor Imunobiologi dan Biologi Molekuler, Seluler dan Perkembangan di Yale University.
Mengomentari makalah di The Lancet itu, Iwasaka mengungkapkan bahwa informasi ini adalah kunci untuk memahami vaksin mana yang mampu melewati ambang tersebut dalam memberikan kekebalan individu dan kelompok dalam menghadapi infeksi virus corona baru ini.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Infeksi Ulang Covid-19 Meningkat, Ancam Kekebalan pada Virus"
Penulis : Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas
Editor : Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas