Sumber: Reuters | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - MOSCOW. Perseteruan yang sedang berlangsung antara Elon Musk, orang terkaya di dunia, dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump menarik perhatian global setelah pernyataan mengejutkan dari Errol Musk, ayah Elon Musk, kepada media Rusia.
Dalam wawancara eksklusif dengan surat kabar Izvestia di Moskow, Errol menyebut bahwa konflik tersebut dipicu oleh tekanan dan kelelahan dari kedua belah pihak.
Elon Musk Menentang Trump Secara Terbuka
Pertikaian ini bermula ketika Elon Musk secara terbuka mengkritik RUU pajak dan belanja besar-besaran yang diajukan oleh pemerintahan Trump, dengan menyebutnya sebagai “kekejian yang menjijikkan” melalui media sosial.
Baca Juga: JD Vance Beri Tanggapan soal Perseteruan Publik antara Donald Trump dan Elon Musk
Kritik keras tersebut memicu balasan dari Trump, yang pada Sabtu lalu menyatakan bahwa hubungannya dengan Musk telah "berakhir" dan memperingatkan akan ada "konsekuensi serius" jika Musk mendanai kandidat Demokrat yang menentang Partai Republik dalam pemungutan suara mendatang.
Errol Musk: "Elon Lelah dan Stres"
Dalam pernyataannya kepada Izvestia, Errol Musk mencoba meredam tensi antara putranya dan Presiden Trump. “Kalian tahu, mereka telah mengalami banyak tekanan selama lima bulan terakhir – beri mereka sedikit kelonggaran,” ujarnya. “Mereka sangat lelah dan stres, jadi wajar jika hal seperti ini bisa terjadi.”
Lebih lanjut, Errol menyebut bahwa Elon melakukan kesalahan dengan menantang Trump secara publik. “Trump akan menang – dia adalah presiden, dia terpilih sebagai presiden. Jadi, saya rasa Elon melakukan kesalahan. Tapi dia lelah, dia stres,” tambahnya.
Dukungan Politik dan Konflik Kepentingan
Elon Musk sebelumnya merupakan salah satu penyumbang terbesar untuk kampanye pemilihan ulang Trump pada 2024. Tak hanya itu, Trump bahkan menunjuk Musk untuk memimpin program kontroversial yang bertujuan merampingkan birokrasi federal dan memangkas anggaran pemerintah secara drastis.
Baca Juga: Hubungan Retak! Donald Trump Putuskan Ikatan Politik dengan Elon Musk
Namun kini, hubungan keduanya memburuk secara terbuka. Ancaman Trump terhadap Musk mencerminkan adanya potensi konflik politik yang dapat memengaruhi lanskap pemilu mendatang, terutama jika Musk memutuskan untuk mendukung kandidat Demokrat.
Masih Ada Harapan untuk Rekonsiliasi?
Meskipun situasi saat ini tampak memanas, Errol Musk menilai bahwa perseteruan ini hanyalah insiden kecil yang akan segera berlalu. “Itu hanya masalah kecil, dan akan selesai besok,” ujarnya optimistis.
Sampai saat ini, baik Gedung Putih maupun Elon Musk belum memberikan komentar resmi terkait situasi ini di luar jam kerja di Amerika Serikat.