Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - HANOI. Badai tropis Wipha diperkirakan akan melintasi pesisir utara Vietnam pada Selasa (22/7) pagi, dengan hampir 350.000 personel militer disiagakan menyusul prakiraan hujan lebat hingga 50 cm yang dapat memicu banjir dan longsor.
Baca Juga: Karhutla di Sumatra Meningkat, Malaysia Peringatkan Ancaman Kabut Asap
Menurut Badan Prakiraan Cuaca Nasional Vietnam, per pukul 06.00 waktu setempat, posisi Wipha berada sekitar 60 km dari pesisir Kota Haiphong, dengan kecepatan angin mencapai 102 km/jam, dan bergerak ke arah barat daya dengan kecepatan 15 km/jam.
Wipha diperkirakan akan mendarat di Provinsi Hung Yen dan Ninh Binh, lalu melemah menjadi sistem tekanan rendah pada Selasa malam.
Sejauh ini belum ada laporan korban jiwa atau kerusakan akibat badai tersebut. Sejumlah saksi di Haiphong, wilayah industri penting yang juga menjadi lokasi pelabuhan utama Vietnam mengatakan bahwa angin dan hujan masih tergolong sedang pada Selasa pagi.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Film Tentang Badai hingga Tornado Menegangkan
“Kami masih bisa beraktivitas di luar rumah pagi ini karena anginnya tidak terlalu kencang,” kata seorang warga Pulau Cat Ba di wilayah Haiphong.
Pemerintah Vietnam telah meningkatkan status siaga sejak Minggu lalu. Perdana Menteri Pham Minh Chinh menginstruksikan provinsi pesisir untuk bersiap menghadapi potensi banjir dan tanah longsor akibat badai.
Sejumlah maskapai telah membatalkan dan menjadwal ulang puluhan penerbangan, serta menghentikan sementara layanan di beberapa bandara, pelabuhan, dan jalur kereta api.
Vietnam yang memiliki garis pantai panjang menghadap Laut China Selatan, kerap dilanda badai tropis yang mematikan.
Baca Juga: Incar Pasar Asia Tenggara, Rusia Genjot Ekspor Gandum ke Indonesia dan Vietnam
Tahun lalu, Topan Yagi menyebabkan sekitar 300 korban jiwa dan kerugian material mencapai US$3,3 miliar.