Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Rusia tengah membidik pasar-pasar besar di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Vietnam, Malaysia, dan Filipina, untuk memperluas ekspor gandum pada musim pemasaran baru yang dimulai 1 Juli.
Hal ini disampaikan oleh Ilya Ilyushin, Kepala Badan Ekspor Negara Agroexport, pada Kamis.
Baca Juga: Korut Kini Jadi Sekutu Penting Bagi Rusia Daripada Iran atau Tiongkok
Sebagai eksportir gandum terbesar di dunia, Rusia berupaya mendiversifikasi pasar ekspor dari negara-negara tradisional seperti Mesir dan Turki, yang kerap membatasi impor demi melindungi petani lokal.
Tahun lalu, pasokan gandum Rusia ke Vietnam meningkat empat kali lipat.
“Saat ini, fokus kami adalah memasuki pasar Asia Tenggara. Selain Vietnam dan Bangladesh, kami juga menargetkan Malaysia dan Filipina yang memiliki daya beli besar serta kebutuhan impor gandum yang tinggi,” ujar Ilyushin pada Kamis (17/7).
Bangladesh tercatat sebagai pembeli gandum Rusia terbesar ketiga pada musim lalu. Tahun ini, Rusia memproyeksikan panen gandum meningkat 4% menjadi 135 juta ton meski dilanda kekeringan di beberapa wilayah.
Target ekspor gandum musim ini ditetapkan sebesar 45 juta ton, naik tipis dari 44 juta ton pada musim sebelumnya.
Baca Juga: Trum Ancam Kenakan Tarif 100%, Ini Tanggapan Santai Rusia
Namun, Rusia diperkirakan menghadapi persaingan ketat di Asia Tenggara dari Australia, Amerika Serikat, dan Kanada.
“Ini adalah pasar yang kuat dengan para pesaing ambisius. Kita harus siap bersaing lebih agresif,” kata Eduard Zernin, anggota dewan Serikat Produsen dan Eksportir Gandum Rusia serta CEO Bio-ton.