kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

China dan AS Berebut Dukungan Negara Lain Terutama Incar Pasar Asia Tenggara


Jumat, 18 April 2025 / 05:05 WIB
China dan AS Berebut Dukungan Negara Lain Terutama Incar Pasar Asia Tenggara
ILUSTRASI. FILE PHOTO: U.S. President Donald Trump meets with China's President Xi Jinping at the start of their bilateral meeting at the G20 leaders summit in Osaka, Japan, June 29, 2019. REUTERS/Kevin Lamarque/File Photo


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - PHNOM PENH. Perang dagang Amerika Serikat dan China semakin memanas. Kedua belah pihak kini mencari mitra untuk saling membatasi perdagangan. 

Presiden China Xi Jinping misalnya mencoba menggandeng sejumlah negara Asia terdekat dengan mempromosikan konsep Asian family dalam lawatannya ke Asia Tenggara. 
Xi melakukan tur di tiga negara Asia Tenggara yakni Kamboja, Vietnam dan Malaysia. Xi menyatakan, China dan Malaysia akan berdiri bersama negara kawasan untuk melawan arus bawah konfrontasi geopolitik berbasis blok. 

Baca Juga: Nego Tarif Trump, Bahlil Sebut Impor LPG dari AS akan Dinaikkan Jadi 80%, Minyak 40%

"Kami akan bersama-sama menjaga masa depan cerah keluarga Asia," ujar Xi dikutip Bloomberg.

Kunjungan ini diperkuat pernyataan bersama antara China dan Malaysia yang menyepakati peningkatan kerja sama di bidang industri, rantai pasok, data, dan pengembangan talenta. Keduanya juga berkomitmen menjalankan Program Lima Tahun Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan serta membangun komunitas strategis tingkat tinggi Malaysia-China.

Incar Asia Tenggara

Saat berkunjung di Kamboja juga mengecam hegemoni dan politik kekuasaan, serta menyerukan penolakan terhadap campur tangan kekuatan eksternal. Di Hanoi, Xi telah menandatangani 45 kesepakatan ekonomi. Kedua negara sepakat menolak unilateralisme dan tindakan yang mengancam stabilitas kawasan.

Langkah yang sama juga dilakukan AS. Penasihat ekonomi Trump disebut tengah berdiskusi dengan puluhan negara untuk ikut memberi sanksi pada China.

Puluhan negara ini disebut sumber Bloomberg adalah mereka yang sedang mencari keringanan atau pengecualian dari tarif impor tinggi yang dikenakan Trump. Bentuk sanksi yang diminta AS bisa berupa sanksi moneter terhadap impor dari China dan meminta negara-negara tersebut menyerap lebih banyak barang dari China. 

Trump juga meminta negara sekutu tidak menyerap kelebihan barang dari China. Pejabat Meksiko misalnya diminta untuk menaikkan tarif impor kendaraan listrik dari China. Kementerian ekonomi Meksiko menolak berkomentar.

Baca Juga: Tarif Impor Trump Bikin Ketidakpastian, BI Diprediksi Tahan Suku Bunga Acuan

Agar rencana ini berhasil, sumber menyebut, AS memerlukan dukungan dari negara-negara di Eropa dan Asia yang enggan membatasi hubugan dengan China secara drastis. Sumber menyebut, Trump juga mengincar negara di Asia Tenggara seperti Vietnam, Kamboja, Malaysia dan Thailand karena negara ini dianggap sebagai perpanjangan China. Penasihat perdagangan AS Peter Navarro menyebut, Vietnam adalah tempat China menempatkan barang untuk dijual ke negara lain

Selanjutnya: Wall Street Ditutup Beragam, Saham Apple dan Eli Lilly Melonjak

Menarik Dibaca: Katalog Promo JSM Alfamart 18-20 April 2025, Sunlight-Kecap Bango Diskon Spesial



TERBARU

[X]
×