Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Anjloknya pasar mata uang kripto pada tahun 2022 menakuti investor individu.
Jatuhnya harga sebagian besar cryptocurrency dan banyaknya skandal menghancurkan pasar ini.
Mengutip The Street, pasar kripto telah kehilangan nilainya lebih dari US$ 2,1 triliun dari rekor tertinggi sepanjang masa sebesar US$ 3 triliun lebih yang dicapai pada November 2021. Penurunan ini berarti bahwa investor telah melihat nilai portofolio mereka mencair. Bagi beberapa investor individu, hampir semua tabungan mereka telah menguap.
Menurut data CoinGecko, Bitcoin, mata uang kripto terkemuka di dunia berdasarkan nilai pasar, telah turun dari level tertinggi sepanjang masa di level US$ 69.044,77 yang dicapai pada 10 November 2021 menjadi US$ 16.746,62 saat ini.
Prediksi menggiurkan
Ketika banyak investor individu bergabung dengan kegilaan kripto pada akhir tahun 2021, sejumlah pelaku dan analis kripto memperkirakan bahwa cryptocurrency sedang dalam perjalanan untuk mencapai level US$ 100.000 sebelum akhir tahun 2021.
Terpikat oleh prediksi yang menggiurkan ini, banyak investor ritel yang pada akhirnya menyerah pada FOMO, yang merupakan singkatan dari Fear of Missing Out. FOMO adalah akronim crypto yang digunakan secara umum untuk kecemasan kehilangan uang.
Baca Juga: Nilai Transaksi Aset Kripto di Indonesia Anjlok
Sementara kemerosotan pasar telah membekukan investor amatir, para trader kripto tidak kehilangan kepercayaan bahkan ketika mereka mengalami kerugian yang tidak sedikit.
Salah satunya adalah miliarder Tim Draper. Dia memperkirakan bahwa bitcoin akan mencapai level US$ 250.000 pada akhir tahun 2022.
Dia baru saja mengulangi prediksi itu untuk tahun 2023 dalam email yang dikirimkannya ke CNBC. Mengingat harga bitcoin saat ini, ini berarti mata uang digital akan melonjak 1.400%.
"Asumsi saya adalah bahwa karena wanita mengendalikan 80% pengeluaran ritel, dan hanya 1 dari 7 dompet bitcoin yang saat ini dipegang oleh wanita, bendungan itu akan segera rusak," kata Draper.
Baca Juga: Tahun Crypto Winter, Indodax: Setiap Exchange Perlu Menjaga Kepercayaan Member
Draper percaya bahwa ada faktor positif untuk memulai kembali kebangkitan cryptocurrency.
"Saya menduga halvening pada tahun 2024 akan berjalan positif," kata pendiri Draper Fisher Jurvetson kepada CNBC.
Halving adalah fenomena penting dari protokol Bitcoin yang terjadi kira-kira setiap empat tahun. Halving merupakan kegiatan membagi dua hadiah yang diberikan kepada penambang bitcoin yang mendaftarkan blok baru di blockchain.