Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Otoritas kesehatan di China mengatakan pada hari Kamis (23/2/2023), bahwa epidemi COVID-19 negara itu "pada dasarnya" telah berakhir.
Akan tetapi, COVID-19 di negara itu belum sepenuhnya berakhir karena ditemukan tujuh kasus impor dari varian XBB.1.5 yang sangat menular sejak 8 Januari.
Reuters memberitakan, para pejabat mengatakan kemenangan besar yang menentukan posisi China atas COVID telah menjadi contoh bagi negara-negara berpenduduk padat dalam pencegahan dan pengendalian.
Pekan lalu, para pemimpin tertinggi China mengumumkan "kemenangan yang menentukan" atas COVID. China mengklaim mencatatkan tingkat kematian COVID-19 terendah di dunia, meskipun para ahli mempertanyakan data pemerintah China ketika virus melonjak di seluruh negeri baru-baru ini setelah menerapkan kebijakan nol COVID selama tiga tahun.
Baca Juga: WHO: COVID-19 Masih Menjadi Darurat Kesehatan Global
Negara ini memperkuat sistem perawatan kesehatannya untuk mengantisipasi penyebaran virus ke daerah pedesaan. Para pejabat mengatakan pada jumpa pers pada hari Kamis, tempat perawatan kritis telah bertambah menjadi 404.000 dari 198.000.
Pejabat dan ahli kesehatan juga memantau sub-varian XBB.1.5 dari Omicron selama berbulan-bulan. Pada 4 Januari, data menunjukkan tidak ada varian baru yang ditemukan di negara tersebut.
Para pejabat juga mengatakan, ada satu kasus lokal dari varian itu dikaitkan dengan kasus impor pada 3 Februari.