Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Perekonomian AS telah menunjukkan beragam pesan tahun ini. Di antara hal-hal positif — termasuk pertumbuhan PDB yang lebih baik dari perkiraan dan rekor tertinggi pasar saham — terdapat pula beberapa hal yang mengkhawatirkan. Sebut saja laporan ketenagakerjaan AS yang lemah dan inflasi yang meningkat.
Sementara itu, kebijakan tarif Presiden Donald Trump telah menimbulkan kekhawatiran atas potensi dampaknya terhadap berbagai hal, mulai dari harga konsumen dan pertumbuhan PDB hingga pasar tenaga kerja.
GOBankingRates bertanya kepada ChatGPT bagaimana tarif Trump dapat memengaruhi perekonomian. Berikut jawabannya.
Pertumbuhan Ekonomi yang Melambat dan Penurunan Pertumbuhan PDB
ChatGPT mengutip laporan dari Laboratorium Anggaran Universitas Yale yang memperkirakan bahwa tarif dapat menyebabkan penurunan pertumbuhan PDB sekitar 0,9 poin persentase pada tahun 2025, dengan dampak jangka panjang yang berkelanjutan yang dapat mengurangi PDB riil tahunan sekitar 0,6%.
ChatGPT juga mengutip Model Anggaran Penn Wharton yang memproyeksikan penurunan PDB jangka panjang sekitar 6%, disertai pengurangan upah sekitar 5%.
Baca Juga: Unik! Swatch Jual Jam Tangan yang Menyindir Tarif 39% Trump atas Swiss
Harga Konsumen yang Lebih Tinggi dan Inflasi
ChatGPT merujuk pada laporan Kantor Anggaran Kongres baru-baru ini, yang dikutip oleh Reuters, yang memproyeksikan bahwa tarif akan meningkatkan inflasi sekitar 0,4 poin persentase pada tahun 2025 dan 2026, yang pada gilirannya akan mengurangi daya beli rumah tangga dan bisnis.
Tarif "berfungsi seperti pajak," menurut ChatGPT, yang menyebabkan biaya bisnis yang lebih tinggi yang biasanya dibebankan kepada konsumen.
Kehilangan Pekerjaan dan Lemahnya Pasar Tenaga Kerja
Data terbaru menggarisbawahi "perlambatan berkelanjutan dalam penciptaan lapangan kerja," menurut ChatGPT. Data tersebut mencatat bahwa pada Agustus 2025, AS hanya menambahkan 22.000 lapangan kerja, sementara lapangan kerja manufaktur menurun sebesar 12.000 — bagian dari "tren kehilangan lapangan kerja yang berkelanjutan" di sektor-sektor seperti manufaktur, pertambangan, dan konstruksi. Pengangguran juga naik menjadi 4,3%, yang merupakan level tertinggi sejak 2021.
"Tren ini — biaya yang lebih tinggi, melemahnya permintaan — melemahkan tujuan Trump untuk menghidupkan kembali lapangan kerja kerah biru," catat ChatGPT.
Baca Juga: Trump Desak Uni Eropa Kenakan Tarif 100% ke Tiongkok dan India, Ini Alasannya