kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   -1.000   -0,05%
  • USD/IDR 16.677   123,00   0,73%
  • IDX 6.782   32,85   0,49%
  • KOMPAS100 981   7,07   0,73%
  • LQ45 762   4,88   0,64%
  • ISSI 216   1,34   0,63%
  • IDX30 396   2,80   0,71%
  • IDXHIDIV20 471   1,09   0,23%
  • IDX80 111   0,78   0,71%
  • IDXV30 115   0,48   0,42%
  • IDXQ30 130   0,91   0,71%

Donald Trump Seret Ekonomi AS ke Ambang Krisis Hanya dalam 100 Hari


Rabu, 30 April 2025 / 07:53 WIB
Donald Trump Seret Ekonomi AS ke Ambang Krisis Hanya dalam 100 Hari
ILUSTRASI. Donald Trump menghabiskan 100 hari pertamanya di Ruang Oval dengan menyeret ekonomi AS hingga ke ambang krisis. REUTERS/Nathan Howard 


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Donald Trump menghabiskan 100 hari pertamanya di Ruang Oval dengan menyeret ekonomi AS hingga ke ambang krisis. 

Kebijakan yang dijalankan Trump mempertaruhkan reputasi Amerika sebagai tempat berlindung yang aman secara finansial dan menumbuhkan rasa takut di antara para pemilih yang telah kehilangan kepercayaan pada kepemimpinannya.

Mengutip CNN, warga Amerika sangat menginginkan penurunan dari harga bahan makanan yang tinggi dan mempercayai janji Trump untuk membuat Amerika terjangkau lagi pada bulan November 2024, sebagian karena nostalgia terhadap ekonomi pra-pandemi pada masa jabatan pertamanya.

Namun, Trump dengan sengaja dan seorang diri mengadopsi kebijakan yang hampir pasti akan menaikkan harga lebih tinggi lagi, bahkan dapat menyebabkan kekurangan pasokan; juga yang membuat para CEO dan usaha kecil berhadapan dengan kekacauan dan kemungkinan resesi.

Trump tengah berupaya melakukan perombakan paling mendasar terhadap ekonomi AS dan global selama beberapa generasi, bersikeras bahwa ia dapat menciptakan kembali zaman keemasan akhir abad ke-19 yang mistis dengan menggunakan tarif "indah" untuk mengerahkan kekuatan ekonomi AS guna menghancurkan para pesaing dagang.

Namun, Trump tampaknya tak ambil pusing mengenai kondisi itu. 

Triliunan dolar telah hilang dari pasar saham. Maskapai penerbangan memangkas penerbangan, perusahaan-perusahaan papan atas memangkas prakiraan tahunan mereka, dan beberapa pengecer telah berhenti menjual barang-barang buatan China di AS karena tarif. 

Baca Juga: Harga Emas Terkoreksi, Didorong Kemajuan Negosiasi Tarif Dagang Trump

Selain itu, Dana Moneter Internasional (IMF) telah memangkas prakiraan pertumbuhan AS; Federal Reserve mengatakan beberapa bisnis telah berhenti merekrut; CEO Walmart memberi tahu Trump bahwa kebijakannya akan menghentikan rantai pasokan pada musim panas.

Janji Trump

Selama kampanye tahun lalu, Trump berulang kali menyerang mantan Presiden Joe Biden atas penanganannya terhadap ekonomi, dengan berjanji untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menurunkan inflasi. Namun, 100 hari setelah masa jabatan keduanya di Gedung Putih, Trump kesulitan untuk memenuhi janji-janji tersebut.

Mengutip CBS News, data menunjukkan bahwa kebijakan khas Trump tentang perdagangan, imigrasi, dan belanja pemerintah tidak hanya gagal memicu pertumbuhan ekonomi. Kebijakan tersebut juga berkontribusi terhadap kontraksi tajam dalam aktivitas dan mengancam untuk memicu kembali inflasi. 

Para ekonom juga memperingatkan bahwa kemungkinan terjadinya resesi di AS meningkat.

Baca Juga: Ini Daftar Pemenang dan Pencundang di Wall Street Jelang 100 Hari Trump



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×