Sumber: foxnews | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Seorang diplomat Korea Selatan berspekulasi bahwa pemimpin Korea Utara Kim Jong Un telah mengalami koma. Ia pun menduga bahwa saudara perempuannya yakni Kim Yo Jong, siap untuk mengambil kendali atas negara tersebut.
Chang Song-min, mantan ajudan mendiang presiden Korea Selatan Kim Dae-jung adalah pihak membuat klaim sensasional tersebut ke media Korea Selatan.
Baca Juga: Kasus corona melonjak, pemerintah Seoul mewajibkan penggunaan masker di tempat umum
Chang memprediksi bahwa Kim sedang dalam keadaan koma. "Tapi hidupnya belum berakhir," katanya seperti dikutip Foxnews.
"Struktur suksesi lengkap belum terbentuk, jadi Kim Yo-jong dikedepankan karena kekosongan tidak dapat dipertahankan untuk waktu yang lama," ujar dia.
Tuduhan Chang muncul hanya beberapa hari setelah agen mata-mata Korea Selatan mengatakan pemimpin Korut berusia 36 tahun itu telah mendelegasikan sebagian dari wewenangnya kepada para pembantu dekatnya, termasuk adik perempuannya.
Dalam pertemuan pribadi dengan anggota parlemen minggu lalu, Badan Intelijen Nasional Korea Selatan mengatakan bahwa "Kim Yo-jong, Wakil Direktur Departemen Pertama dari Komite Pusat Partai Pekerja, mengarahkan urusan negara secara keseluruhan pada delegasi tersebut.
Baca Juga: Kim Jong-un perokok berat, Korea Utara malah luncurkan situs kampanye anti rokok
Meskipun Kim Jong Un masih mempertahankan otoritas yang absolut.
Namun, masih ada keraguan tentang kebenaran klaim diplomat tersebut. Juga bukan pertama kalinya ketidakhadiran Kim yang berkepanjangan dari sorotan publik telah memicu spekulasi tentang kesehatannya.
Pada bulan April, laporan beredar bahwa Kim Jong Un telah menjalani operasi jantung setelah dia tidak terlihat di depan umum selama hampir tiga minggu.
Baca Juga: Kim Jong Un tunjuk adiknya jadi penguasa kedua di Korea Utara, ini wewenangnya
Pemerintah Korea Utara tidak pernah menjelaskan ketidakhadiran Kim, termasuk mengapa ia melewatkan peringatan yang merayakan ulang tahun ke-108 mendiang kakeknya, pendiri Korea Utara Kim Il Sung.