kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.607.000   10.000   0,63%
  • USD/IDR 16.175   0,00   0,00%
  • IDX 7.166   -66,59   -0,92%
  • KOMPAS100 1.055   -9,60   -0,90%
  • LQ45 831   -12,11   -1,44%
  • ISSI 214   0,13   0,06%
  • IDX30 427   -6,80   -1,57%
  • IDXHIDIV20 512   -6,51   -1,26%
  • IDX80 120   -1,15   -0,95%
  • IDXV30 123   -0,75   -0,60%
  • IDXQ30 140   -2,07   -1,45%

Bandara di Selandia Baru Tak Ingin Pelancong Berpelukan Lama, Maksimal 3 Menit


Kamis, 24 Oktober 2024 / 07:01 WIB
Bandara di Selandia Baru Tak Ingin Pelancong Berpelukan Lama, Maksimal 3 Menit
ILUSTRASI. Para pelancong yang meninggalkan kota Dunedin di Selandia Baru, tak boleh berlama-lama saat melakukan pelukan perpisahan.


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Perpisahan emosional adalah pemandangan umum di bandara. Akan tetapi, para pelancong yang meninggalkan kota Dunedin di Selandia Baru, tak boleh berlama-lama saat melakukan pelukan perpisahan.

Melansir vnexpress.net, bandara di Selandia Baru memberlakukan aturan baru yakni batas waktu tiga menit untuk pelukan perpisahan di area penurunan penumpang bandara. Aturan ini dimaksudkan untuk mencegah pelukan yang lama sehingga menyebabkan kemacetan lalu lintas.

"Waktu pelukan maksimal tiga menit," tanda peringatan di luar terminal. 

Tanda tersebut juga menambahkan bahwa mereka yang menginginkan "perpisahan yang lebih hangat" harus menuju ke tempat parkir bandara sebagai gantinya.

CEO Dan De Bono mengatakan kepada The Associated Press pada hari Selasa, aturan berpelukan diberlakukan pada bulan September untuk "menjaga agar semuanya berjalan lancar" di area penurunan penumpang yang didesain ulang di luar bandara. 

Itu adalah cara bandara untuk mengingatkan orang-orang bahwa zona itu hanya untuk "perpisahan cepat".

Menurut De Bono, aturan tersebut telah memecah belah pengguna media sosial.

Baca Juga: Bandara Birmingham di Inggris Batalkan Penerbangan dan Evakuasi Penumpang

"Kami dituduh melanggar hak asasi manusia dasar dan beraninya kami membatasi berapa lama seseorang dapat berpelukan," katanya.

Meski demikian, dia menambahkan bahwa ada pula sebagian  pengguna media sosial yang menyambut baik perubahan itu.

Rambu-rambu tersebut dimaksudkan sebagai alternatif dari rambu-rambu di bandara lain yang memperingatkan tentang penguncian roda atau denda bagi pengemudi yang parkir di area penurunan penumpang. 

Beberapa bandara di Inggris telah mengenakan biaya untuk semua penurunan penumpang — betapapun singkatnya.

Bandara Dunedin — terminal sederhana yang melayani kota berpenduduk 135.000 orang di Pulau Selatan Selandia Baru — lebih memilih pendekatan yang unik.

"Tiga menit adalah waktu yang cukup untuk berhenti, mengucapkan selamat tinggal kepada orang-orang terkasih, dan melanjutkan hidup," katanya. 

Baca Juga: Maskapai Internasional Ini Operasikan Rute Baru Incheon-Batam

Pelukan selama 20 detik cukup lama untuk melepaskan hormon oksitosin dan serotonin yang meningkatkan kesejahteraan, kata De Bono. Pelukan yang lebih lama "sangat canggung."

Namun, penumpang tidak perlu terlalu khawatir tentang penegakan hukum. 

"Kami tidak memiliki polisi pelukan," kata De Bono.

Namun, pengunjung mungkin diminta untuk memindahkan pelukan mereka ke tempat parkir, di mana mereka dapat berpelukan gratis hingga 15 menit atau bahkan lebih.



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×