kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Banjir terjang China Selatan, ratusan ribu orang mengungsi


Kamis, 11 Juni 2020 / 15:09 WIB
Banjir terjang China Selatan, ratusan ribu orang mengungsi
ILUSTRASI. Orang-orang berjalan melalui jalan yang banjir ketika Topan Hato menghantam Dongguan, Provinsi Guangdong, China, 23 Agustus 2017.


Sumber: Channelnewsasia.com | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Banjir dan tanah longsor di China Selatan menyebabkan ratusan ribu orang mengungsi dan puluhan orang tewas atau hilang, mengacu laporan media Pemerintah Tiongkok, Kamis (11/6).

Cuaca buruk mendatangkan malapetaka di daerah-daerah wisata populer di negeri tembok raksasa yang telah hancur oleh larangan perjalanan selama berbulan-bulan untuk mengekang penyebaran virus corona baru.

Hujan deras menyebabkan banjir dan tanah longsor yang memaksa hampir 230.000 orang mengungsi dan menghancurkan lebih dari 1.300 rumah, menurut kantor berita Xinhua mengutip Kementerian Manajemen Darurat China.

Baca Juga: Warga Nias Utara sempat panik ketika gempa 5,1 SR mengguncang

Xinhua melaporkan seperti Channelnewsasia.com lansir, di Wilayah Otonomi Guangxi Zhuang, enam orang tewas dan satu orang hilang. Lalu, jalanan tergenang air di tujuan wisata populer Yangshuo, memaksa penduduk dan pengunjung mengungsi menggunakan rakit bambu.

Pemerintah setempat menyebutkan, lebih dari 1.000 hotel terendam banjir dan lebih dari 30 lokasi wisata rusak. Seorang pemilik hotel yang dikelola keluarga mengatakan kepada Xinhua, kamar-kamar hotel tenggelam dalam air hujan setinggi satu meter.

Cuaca ekstrem memberikan pukulan besar bagi sektor pariwisata di kawasan itu, yang masih belum pulih dari epidemi virus corona. Kementerian Manajemen Darurat China menyatakan, kerugian ekonomi langsung akibat banjir dan tanah longsor lebih dari 4 miliar yuan (US$ 550 juta).

Baca Juga: Aceh diguncang gempa 4,8 magnitudo, sejumlah rumah dan ruko rusak

Di Provinsi Hunan, setidaknya 13 orang tewas dalam bencana tersebut, dan delapan orang lainnya hilang atau meninggal di Provinsi Guizhou, menurut Dinas Tanggap Darurat setempat, mengacu laporan Xinhua.

Hujan deras mulai turun pada awal Juni lalu dan telah menyebabkan "tingkat air yang sangat tinggi" di 110 sungai di China. Badai dan hujan lebat akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan di China Selatan.



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×