Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Bank-bank besar di Amerika Serikat (AS) menolak ikut dalam program penyelamatan sektor usaha kecil yang diusung pemerintah akibat pandemi virus corona (Covid-19). Pasalnya, bank melihat risiko financial dan risiko hukumnya terlalu besar.
Kongres pada pekan lalu telah mengeluarkan paket stimulus sebesar US$ 2 triliun dimana US4 349 miliar ditujukan untuk perusahaan kecil. Jutaan usaha kecil di AS telah terpukul karena terpaksa operasinya ditutup dan sebagian menghadapi pembatasan operasional karena pandemi Covid-19.
Baca Juga: Donald Trump disebut-sebut akan beri keringanan tarif, tetapi tidak untuk China
Lewat stimulus itu, pelaku usaha kecil dapat mengajukan pinjaman melalui bank yang berpartisipasi dalam dalam stimulus itu mulai 3 April hingga 30 Juni 2020.
Pejabat administrasi Pemerintahan Trump mengatakan, pihaknya menginginkan pinjaman tersebut bisa dicairkan dalam beberapa hari.
Namun, perwakilan dari beberapa perusahaan pemberi pinjaman besar, dalam konferensi industri yang dilakukan pada 1 April 2020, sangat keberatan untuk berpartisipasi dalam skema pemberian pinjaman itu.
Menurut sumber Reuters yang ikut dalam pertemuan industri itu, kekhawatiran utama mereka adalah Departemen Keuangan mengharapkan pemberi pinjaman memverifikasi kelayakan debitur dan mengambil langkah-langkah untuk mencegah penipuan, pencucian uang dan melindungi informasi pelanggan di bawah Undang-Undang Kerahasiaan Bank.
Bank khawatir mereka akan menghadapi hukuman peraturan atau biaya hukum jika hal-hal serba terburu-buru dilakukan dalam pemberian kredit atau disalahkan karena tidak memindahkan dana dengan cukup cepat jika mereka melakukan uji tuntas seperti proses pemberian kredit dalam kondisi normal.
Setelah mendengar kekhawatiran tersebut, menurut sumber Reuters yang lain, pejabat Departemen Keuangan sedang mempertimbangkan penarikan pedoman yang menginstruksikan pemberi pinjaman memverifikasi jumlah karyawan yang ditentukan dalam pembukuan peminjam. Sedangkan biaya mereka yang lain adalah sah.
Reuters tidak mengetahui bank mana yang berencana memboikot program tersebut. Lembaga Kebijakan Bank (BPI), yang menjadi tuan rumah coferensi industri keuangan itu, menghitung pemberi pinjaman termasuk JPMorgan Chase & Co (JPM.N), Bank of America Corp (BAC.N), Wells Fargo & Co (WFC.N) dan Citigroup Inc (CN) sebagai anggota.
Baca Juga: Wall Street tenggelam, pandemi virus corona semakin mencemaskan
Seorang juru bicara BPI menolak berkomentar. Departemen Keuangan AS dan Administrasi Bisnis Kecil, yang bersama-sama mengelola program pinjaman tidak menanggapi pertanyaan Reuters.
Bank menginginkan dokumen yang dapat ditandatangani oleh pelaku usaha kecil untuk membuktikan kelayakan mereka dan persyaratan lainnya, dengan demikian membebaskan industri dari tanggungjawab atas kesalahan potensial.
Sumber yang lain mengatakan bank juga menginginkan jaminan tertulis dari pemerintah mengenai kewajiban dan kewajiban hukum mereka sebelum mereka setuju untuk berpartisipasi dalam program ini.