Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
Pejabat Bank Dunia mengatakan, keputusan untuk meningkatkan pendanaan untuk vaksinasi mencerminkan kekhawatiran yang berkembang tentang tingkat vaksinasi yang sangat berbeda antara ekonomi maju dan negara berkembang.
Baca Juga: Wabah Covid-19 menyerang Asia, ini yang terjadi pada bursa dunia
Bank Dunia telah melihat peningkatan tajam dalam keseluruhan permintaan pembiayaan dari negara-negara berkembang - bukan hanya pengeluaran terkait kesehatan - selama pandemi, kata direktur pelaksana bank untuk operasi, Axel van Trotsenburg.
Dia mengatakan kepada wartawan, Bank Dunia untuk Rekonstruksi dan Pembangunan Internasional dan Asosiasi Pembangunan Internasional telah membuat komitmen pinjaman hampir US$ 100 miliar sejak awal krisis, jauh di atas tingkat normal yang hanya di bawah US$ 60 miliar.
Ia mengatakan, permintaan pembiayaan yang tinggi diperkirakan akan terus berlanjut hingga tahun 2022.
Van Trotsenburg mencatat bahwa banyak negara berpenghasilan menengah di Amerika Latin telah meminta pembiayaan dari bank, mencatat bahwa permintaan dengan total lebih dari US$ 1 miliar telah diterima dalam enam minggu terakhir saja.
Paket pembiayaan vaksin Bank Dunia dapat digunakan oleh negara-negara untuk membeli dosis vaksin melalui COVAX, Tim Tugas Akuisisi Vaksin Afrika (AVATT) yang baru atau sumber lainnya.