Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
Bank Dunia juga bekerja dengan 35 negara untuk mengalihkan sumber daya yang ada untuk membiayai pandemi ini, dengan mengalokasikampir US$ 1 milia. Secara keseluruhan, bank berencana untuk menghabiskan US$ 160 miliar selama 15 bulan ke depan, katanya.
Malpass mengatakan IMF dan Bank Dunia akan menyajikan rencana bersama untuk pengurangan utang pada Pertemuan Musim Semi virtual lembaga itu pada bulan April, tetapi tidak memberikan rincian.
Baca Juga: Indonesia buka pintu bagi asing untuk membantu tangani wabah corona
Negara-negara termiskin menghadapi pembayaran layanan utang bilateral resmi sebesar US$ 14 miliar pada tahun 2020, termasuk pembayaran bunga dan amortisasi, kata Malpass, di mana kurang dari US$ 4 miliar merupakan hutang kepada Amerika Serikat dan anggota Paris Club lainnya. China, kreditor utama, bukan anggota Paris Club.
Mengingat besarnya jumlah utang yang dipegang oleh kreditor bilateral resmi, Malpass mengatakan sangat penting untuk memastikan "partisipasi luas dan merata" mereka dalam mengatasi krisis.
Direktur pelaksana IMF, Kristalina Georgieva, memperingatkan bahwa setengah dari negara-negara berpenghasilan rendah sudah dalam "kesulitan utang yang tinggi" dan banyak akan tergantung pada kreditor resmi.
Baca Juga: SIAP HUNI!!! Landmark Baru di Kota Medan, PODOMORO CITY DELI MEDAN
Dia mengatakan sudah ada diskusi di antara 20 ekonomi terbesar di dunia, Kelompok 20, dan di Paris Club, tetapi juga akan ada peran bagi kreditor swasta, seperti halnya selama krisis keuangan global 2008-2009.
"Semakin cepat kita melakukannya, semakin baik," katanya. "Dengan cara yang sama dana selama krisis keuangan global menyatukan kreditor resmi dan kreditor swasta untuk menilai jalur yang baik melalui krisis dramatis, kita harus melakukannya kali ini juga."