kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.284.000   34.000   1,51%
  • USD/IDR 16.595   -40,00   -0,24%
  • IDX 8.169   29,39   0,36%
  • KOMPAS100 1.115   -0,85   -0,08%
  • LQ45 785   2,96   0,38%
  • ISSI 288   0,88   0,31%
  • IDX30 412   1,48   0,36%
  • IDXHIDIV20 463   -0,53   -0,11%
  • IDX80 123   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 129   -0,13   -0,10%

Bank Dunia prediksi ekonomi Asia Selatan hanya tumbuh 1,8% hingga 2,8% di 2020


Minggu, 12 April 2020 / 11:45 WIB
Bank Dunia prediksi ekonomi Asia Selatan hanya tumbuh 1,8% hingga 2,8% di 2020
ILUSTRASI. Ilustrasi lockdown di India yang menyebabkan gelombang mudik


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

Langkah-langkah yang diambil untuk melawan virus corona telah mengganggu rantai pasokan di seluruh Asia Selatan, yang telah mencatat lebih dari 13.000 kasus sejauh ini, masih lebih rendah daripada banyak bagian dunia.

Lockdown 1,3 miliar orang di India juga menyebabkan jutaan orang kehilangan pekerjaan, mengganggu bisnis besar dan kecil dan memaksa eksodus pekerja migran dari kota ke rumah mereka di desa-desa.

Jika terjadi lockdown nasional yang berkepanjangan dan luas, laporan itu memperingatkan skenario terburuk di mana seluruh wilayah akan mengalami kontraksi ekonomi tahun ini.

Untuk meminimalkan kepedihan ekonomi jangka pendek, Bank Dunia menyerukan negara-negara di kawasan untuk mengumumkan langkah-langkah fiskal dan moneter lebih banyak untuk mendukung pekerja migran yang menganggur, serta pengurangan hutang untuk bisnis dan individu.

Baca Juga: Nyaris Tembus 20.000, Kematian Akibat Corona di AS Jadi Yang Tertinggi di Dunia

India sejauh ini telah meluncurkan rencana ekonomi US$ 23 miliar untuk memberikan bantuan tunai langsung ke jutaan orang miskin yang terdampak lockdown. Di negara tetangga, Pakistan, pemerintah telah mengumumkan rencana US$ 6 miliar untuk mendukung perekonomian.

"Prioritas bagi semua pemerintah Asia Selatan adalah untuk menahan penyebaran virus corona dan melindungi rakyat mereka, terutama yang termiskin yang menghadapi hasil kesehatan dan ekonomi yang jauh lebih buruk," kata pejabat senior Bank Dunia, Hartwig Schafer.




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×