Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON D.C. Bank Dunia resmi meminta dewan direksi untuk menyetujui permintaan dana sebesar US$ 12 miliar guna membantu negara-negara miskin menuju akses ke vaksin virus corona.
Dia mengatakan dewan diharapkan mempertimbangkan rencana tersebut pada awal Oktober mendatang.
Saat ini, Bank Dunia telah melaksanakan program tanggap darurat di 111 negara. Dana tambahan yang diajukan nanti akan ditujukan untuk negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.
"Tujuan kami adalah mengubah jalannya pandemi di negara-negara berkembang berpenghasilan rendah dan menengah. Akan ada pembiayaan yang tersedia untuk negara berkembang dan akan ada permintaan. Kami akan mulai meminta pabrikan untuk mulai membuat alokasi untuk negara-negara ini," ungkap Malpass, seperti dikutip Reuters.
Baca Juga: Bank Dunia prediksi ekonomi RI minus 2, ini kata ekonom Josua Pardede
Malpass mengatakan bahwa Bank Dunia juga meminta negara-negara kaya yang telah memesan banyak dosis untuk memberikan sebagian dosisnya ke negara miskin yang membutuhkan.
Persaingan global untuk mendapatkan dosis awal vaksin virus corona sudah terjadi dengan sangat sengit. Negara-negara kaya kini mulai berusaha untuk menimbun pasokan vaksin hingga jumlahnya berlebih.
Kepada Reuters, Malpass mengatakan bahwa inisiatif tersebut merupakan bagian dari anggaran sebesar US$ 160 miliar yang disiapkan Bank Dunia untuk bantuan krisis akibat virus corona.
Baca Juga: Angka kematian akibat virus corona yang kecil di Afrika buat peneliti kebingungan
Sebagian besar dialokasikan untuk membantu negara-negara memperoleh dan mendistribusikan vaksin lebih awal untuk perawatan kesehatan dan pekerja penting lainnya serta memperluas produksi global.
Malpass menaruh harapan besar pada bantuan Bank Dunia ini agar negara-negara miskin bisa ada di posisi yang sejajar dengan negara kaya dalam hak mendapatkan vaksin virus corona.
Cabang sektor swasta Bank Dunia, International Financing Corp, pada bulan Juli meluncurkan platform pembiayaan US$ 4 miliar untuk meningkatkan investasi dalam produksi vaksin negara berkembang dan produk kesehatan penting lainnya.
Pada periode April hingga Juni 2020, Bank Dunia telah mengeluarkan dukungan keuangan sebesar US$ 45 miliar ke berbagai pihak.
Jumlah tersebut merupakan rekor baru dan muncul akibat ekonomi global terus berkontraksi di tengah pandemi Covid-19.
Bantuan sebesar US$ 12 miliar yang sedang diupayakan oleh Bank Dunia ini diharapkan bisa segera disetujui oleh dewan direksi. Distribusi bantuan ke negara-negara miskin akan langsung dilakukan selama 12 sampai 18 setelah persetujuan diperoleh.