Sumber: Reuters | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - MUMBAI. New Development Bank (NDB) yang didukung negara-negara BRICS (Brasil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan) berencana menerbitkan obligasi pertama dalam denominasi rupee di pasar India. Tiga sumber Reuters menyebut, rencana penerbitan tersebut akan dilakukan sebelum akhir Maret 2026.
NDB sebelumnya telah menerbitkan obligasi dalam yuan China dan rand Afrika Selatan. Sumber bilang dalam tahap awal, NDB akan menggalang dana US$ 400 juta–US$ 500 juta bertenor tiga – lima tahun. Langkah ini muncul di tengah dorongan China dan India meningkatkan penggunaan mata uang nasional, serta meningkatnya minat diversifikasi aset di luar negara maju.
Baca Juga: Trump Menaikkan Tarif Obat Bermerek 100%, Alat Berat 25% dan Furnitur 50%
Monale Ratsoma, Chief Financial Officer NDB dikutip Reuters mengonfirmasi bank sedang menjajaki penerbitan obligasi di pasar lokal India. "NDB sedang bekerja sama dengan pemerintah India dan regulator untuk mengeksplorasi penggalangan dana di pasar lokal guna menyediakan pembiayaan dalam mata uang lokal bagi proyek-proyek di India," ujar Ratsoma.
Namun, ia menolak memberikan rincian lebih lanjut terkait jadwal maupun mekanisme penerbitan obligasi tersebut. Sumber lain menyebutkan persetujuan dari RBI masih dalam proses. Dia menambahkan rencana penerbitan obligasi rupee telah ada sejak dua tahun lalu, namun tertunda karena persetujuan dari pemerintah dan bank sentral.
Sejak berdiri pada 2015, NDB telah menerbitkan obligasi US$ 11 miliar, dengan sepertiganya dalam mata uang lokal terutama yuan dan rand. Dalam laporan strategi 2022–2026, NDB menargetkan 30% dari total komitmen pembiayaan dalam mata uang nasional negara anggota.
Vivek Rajpal, analis strategi Asia JB Drax Honore, mengatakan langkah ini akan menarik minat dari investor yang fokus pada pasar negara berkembang serta tertarik pada tren dedolarisasi.