Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
Tidak hanya ECB, Departemen Layanan Keuangan New York juga telah mengeluarkan peringatan kepada lembaga keuangan pada akhir Januari lalu untuk berjaga-jaga terhadap serangan siber dari Rusia.
Menyangkal kecurigaan itu, Rusia menyatakan siap bekerjasama dengan Amerika Serikat dan negara lain untuk menindak kejahatan dunia maya.
Gedung Putih juga menyalahkan Rusia atas serangan siber NotPetya yang sangat parah pada 2017. Saat itu, sebuah virus melumpuhkan sebagian infrastruktur Ukraina dan ribuan komputer di lusinan negara.
Kekhawatiran muncul lagi tahun lalu ketika salah satu aksi peretasan terbesar di dunia terjadi dengan menggunakan perusahaan teknologi AS sebagai batu loncatan untuk berkompromi dengan badan-badan pemerintah AS.
Tentunya, Gedung Putih juga menuduh aksi ini didalangi dinas intelijen asing Rusia. Serangan itu pada dasarnya menargetkan perangkat lunak buatan SolarWinds Corp.
Akibatnya, peretas memiliki akses ke ribuan perusahaan yang menggunakan produknya yang kebanyakan ada di Eropa. Bank sentral Denmark melaporkan infrastruktur keuangan negaranya terkena dampak.