Reporter: Rizki Caturini | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - HONG KONG. The Hong Kong Monetary Authority (HKMA) mengintervensi pergerakan mata uang dollar Hong Kong dalam seminggu terakhir. Bank sentral membeli HK$ 51 miliar mata uangnya sendiri dengan menjual dollar AS ke pasar senilai US$ 6,54 miliar.
Intervensi sebagai cara menjaga dollar Hong Kong tidak terus tertekan. Langkah ini dilakukan menyusul nilai tukar dollar Hong Kong yang terus tertekan.
Bahkan dollar Hong Kong melemah pertama kalinya sejak tahun 2005 terhadap dollar Amerika Serikat (AS). HKMA telah mengintervensi pasar sebanyak 13 kali dalam seminggu terakhir. Upaya ini akan memangkas saldo likuiditas secara keseluruhan sekitar 30% yang telah membantu mendorong biaya pinjaman tiga bulan ke level tertinggi sejak Desember 2008.
Meskipun bunga pinjaman masih terbilang rendah, kenaikan bunga bisa membuat risiko gelembung harga properti meningkat. Likuiditas yang ketat dapat mendorong bank untuk menaikkan suku bunga hipotek.
Di sistem nilai tukar negara tersebut, setiap kali ada arus keluar mata uang lokal, HKMA akan membeli mata uang lokal. Ini mengarah pada pengurangan saldo agregat dan karenanya suku bunga naik secara bertahap.
Ngan Kim Man, Wakil Tresuri China Everbright Bank Co menilai, intervensi pasar oleh regulator lebih cepat dari perkiraan pasar. "Saldo agregat akan turun ke level nol dalam dua minggu ke depan jika ini terus berlanjut" katanya seperti dikutip Bloomberg, Kamis (19/4).
Menurut Ngan, intervensi HKMA dapat mendukung penguatan dollar Hong Kong sebelum mata uang ini turun lagi. Nilai tukar dollar Hong Kong menguat tipis 0,07% ke level HK$ 7,85 per dollar AS pada perdagangan Kamis (19/4) sore waktu setempat.
Masih terkontrol
Deputi Eksekutif HKMA Howard Lee mengatakan, bank sentral tidak melihat penurunan ekstrem mata uang dollar Hong Kong. Arus keluar mata uang lokal juga tidak terlalu deras.
Pihaknya hanya membantu mengurangi kekhawatiran tentang menipisnya likuiditas di pasar. Bunga interbank juga diharapkan akan berlanjut meningkat.
Lee menjelaskan tidak ada kekhawatiran jika saldo agregat turun tajam akan membuat suku bunga naik dengan cepat. Melihat situasi sekarang, aliran dana keluar senilai HK$ 50 miliar dibandingkan dengan saldo keseluruhan HK$ 180 miliar masih dalam level yang bisa diterima.
"Kami melihat arus masuk dana sebesar HK$ 1 triliun ke dalam sistem perbankan Hong Kong dalam beberapa tahun terakhir. Ini berarti dengan perbandingan arus keluar tetap dalam proporsi yang kecil," imbuh Lee.