Reporter: Ferrika Sari | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - DUBAI. Bank sentral Uni Emirat Arab (UEA) dan Arab Saudi berencana memberikan stimulus senilai US$ 40 miliar untuk menekan dampak wabah corona di negeri mereka masing-masing.
Regulator UEA akan mendukung sektor perbankan dan bisnis di negara tersebut karena wabah ini telah mempengaruhi sektor ekonomi seperti pariwisata dan transportasi. Nilai ekonomi yang diharapkan bisa mencapai 100 miliar dirham atau setara US$ 27 miliar.
Baca Juga: Harga minyak mentah anjlok, laba bersih Aramco turun 21% di 2019
Dalam sebuah pernyataan terpisah, Otoritas Moneter Arab Saudi mengatakan telah menyiapkan paket stimulus sebesar 50 miliar riyal atau US$ 13,32 miliar untuk membantu usaha kecil dan menengah (UKM) demi mengatasi dampak ekonomi dari corona.
Pendanaan tersebut bertujuan untuk memberikan UKM penangguhan selama enam bulan pada pembayaran bank, pembiayaan lunak dan pembebasan dari biaya program jaminan pinjaman.
Bank sentral UEA (CBUAE) mengatakan akan menyediakan 50 miliar dirham melalui pinjaman yang dijamin dengan bunga nol persen untuk semua bank yang beroperasi di UEA sementara 50 miliar dirham tambahan akan dibebaskan dari tambahan modal (buffer) untuk pemberi pinjaman.
“Kebijakan Bank Sentral Uni Emirat Arab memungkinkan perbankan untuk membebaskan modal buffer demi meningkatkan kapasitas pinjaman dan mendukung ekonomi UEA," kata CBUAE dilansir dari Reuters, Minggu (15/3).
Baca Juga: Selain pemangkasan suku bunga The Fed, perlu stimulus lain untuk mendorong IHSG
Nantinya skema ini menawarkan bantuan kepada bank hingga enam bulan dari pembayaran pokok dan bunga pinjaman luar biasa untuk perusahaan sektor swasta yang terkena dampak dan bagi nasabah ritel.
Kemungkinan akan terjadi perlambatan ekonomi yang disebabkan oleh virus corona. Arab Saudi dan UEA juga diperkirakan akan menghadapi defisit fiskal yang lebih luas tahun ini karena harga minyak yang lebih rendah serta perang harga minyak antara Riyadh dan Moskow.
Mata uang negara-negara Teluk, yang dipatok terhadap dolar AS, melemah di pasar pada minggu lalu. Atas hal itu, regulator UEA akan mempertahankan komitmennya pada patokan untuk dirham, dan mengatakan cadangan mata uang asing sebesar 405 miliar dirham pada 10 Maret demi menjaga stabilitas mata uang.
Langkah-langkah lain yang dilakukan oleh bank sentral UEA termasuk mengurangi 15% - 25% jumlah bank modal untuk menahan pinjaman untuk UKM, dan persyaratan yang lebih baik untuk pembeli rumah pertama kalinya.
Baca Juga: Jelang rapat The Fed, analis prediksi IHSG bakal rebound di pekan depan
Untuk sektor properti, bank di Dubai akan diizinkan untuk meningkatkan eksposur mereka terhadap pinjaman sektor ini. "Ketika eksposur mencapai 20% dari portofolio pinjaman bank (diukur dengan aset tertimbang menurut risiko), bank akan diizinkan untuk meningkatkannya menjadi 30%, tetapi akan diminta untuk memiliki lebih banyak modal," katanya.
Bank sentral juga memperkenalkan peraturan yang mengurangi biaya perbankan untuk perusahaan kecil.Untuk mengatasi volatilitas di pasar, bank sentral berencana mengeluarkan panduan tentang margin call, meminta bank untuk meminta jaminan tambahan sebelum melikuidasi saham jika terjadi kejatuhan pasar.