Sumber: Finbold News | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - Sistem keuangan Amerika Serikat (AS) sedang mengalami goncangan akibat jatuhnya Bank Silicon Valley (SBV) dan Silvergate Bank dalam waktu 48 jam akibat ketidakpastian ekonomi yang terjadi.
Kondisi ini membuat para pelaku sektor keuangan khawatir bahwa situasi akan semakin buruk dalam beberapa hari ke depan.
Robert Kiyosaki, penulis buku keuangan pribadi terlaris "Rich Dad Poor Dad", memperingatkan bahwa bank ketiga kemungkinan besar akan mengalami keruntuhan. Dia menekankan bahwa situasi tersebut akan berdampak positif pada logam mulia.
Baca Juga: CEO Silicon Valley Jual Sahamnya Senilai US$ 3,6 Juta Sebelum Kebangkrutan Diumumkan
Menurut Kiyosaki, ramalannya sejalan dengan ramalan tahun 2008 tentang runtuhnya Lehman Brothers. Khususnya, kegagalan tersebut memperdalam krisis keuangan tahun 2008, dan insiden tersebut dianggap sebagai momen yang menentukan.
Kiyosaki merekomendasikan untuk membeli koin emas dan perak asli, bukan ETF, karena ketika bank-bank melonjak, emas dan perak akan meroket.
Sebelumnya, Kiyosaki telah memproyeksikan keruntuhan ekonomi global yang lebih luas sambil mencatat bahwa bank akan mungkin semakin cepat runtuh di tengah krisis.
Peringatan Kiyosaki tentang kemungkinan keruntuhan bank ketiga muncul saat spekulasi seputar masa depan bank investasi ramah crypto lainnya, Credit Suisse, terus meningkat.
Baca Juga: Robert Kiyosaki: Bank Ketiga Akan Ambruk Mengikuti Silicon Valey dan Silvergate
Kondisi ini terjadi setelah Credit Suisse mengumumkan penundaan laporan tahunan setelah panggilan Securities Exchange Commission (SEC) mengenai laporan arus kas pemberi pinjaman untuk 2019 dan 2020. Akibatnya, saham Credit Suisse mencapai titik terendah baru sepanjang masa pada 10 Maret 2023.