kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.095   -25,00   -0,16%
  • IDX 7.108   -49,86   -0,70%
  • KOMPAS100 1.064   -9,05   -0,84%
  • LQ45 834   -8,40   -1,00%
  • ISSI 216   -2,01   -0,92%
  • IDX30 426   -3,80   -0,88%
  • IDXHIDIV20 514   -4,38   -0,84%
  • IDX80 121   -1,10   -0,90%
  • IDXV30 127   -0,23   -0,18%
  • IDXQ30 142   -1,29   -0,90%

Bantu Prancis, induk Louise Vuitton ubah pabrik parfum jadi hand sanitizer dadakan


Senin, 16 Maret 2020 / 13:28 WIB
Bantu Prancis, induk Louise Vuitton ubah pabrik parfum jadi hand sanitizer dadakan
ILUSTRASI. Ilustrasi gerai Louise Vuitton


Sumber: Kompas.com | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan mode mewah, LVMH, tengah menyiapkan fasilitas produksi parfum dan kosmetiknya untuk diubah menjadi pabrik pembersih tangan atau hand sanitizer

Pabrik parfum dan kosmetik dengan sejumlah merek kenamaan seperti Christian Dior and Givenchy ini akan disulap jadi pabrik hand sanitizer, ini dilakukan sebagai upaya perusahaan membantu pemerintah Prancis menanggulangi wabah virus corona. 

Dilansir dari CNBC, Senin (16/3), perusahaan itu akan menyuplai desinfektan gratis kepada otoritas Prancis dan Assistance Publique-Hôpitaux de Paris yang merupakan jaringan rumah sakit terbesar di Eropa. 

"Melalui inisiatif ini, LVMH bermaksud untuk membantu mengatasi risiko kekurangan produk (hand sanitizer) di Prancis, dan memungkinkan lebih banyak orang mengambil langkah tepat untuk melindungi diri dari penyebaran virus," tulis LVMT dalam pernyataan tertulis, Senin (16/3). 

Baca Juga: Pandemi virus corona menjadi penyebab pendapatan maskapai global anjlok

"LVMH akan terus melanjutkan komitmen ini dengan sukarela sepanjang dibutuhkan dalam kaitannya dengan otoritas kesehatan Prancis," imbuh LVMH. 

Pemerintah Prancis sejauh ini telah melakukan berbagai langkah untuk mencegah wabah virus corona di negaranya. Negara itu telah mengambil langkah dengan menginstruksikan masyarakat untuk menutup restoran, kafe, dan toko yang tak terkait dengan kebutuhan pokok untuk mencegah penyebaran corona. 

Otoritas Prancis hanya memperbolehkan toko sembako, apotek, dan toko kebutuhan penting lainnya untuk tetap buka. 

Di Prancis sendiri, saat ini sudah ada 120 orang yang meninggal dari total keseluruhan kasus corona yang mencapai 5.400 orang sejak Januari lalu. 

Bahkan, diberitakan Menteri Kebudayaan Prancis, Franck Riester, dinyatakan positif terinfeksi virus Corona. Riester kini sedang menjalani karantina di rumahnya yang ada di Paris. 

Peningkatan jumlah kasus infeksi virus corona di dunia masih terus terjadi. Hingga kini, lebih dari 140 negara di dunia telah melaporkan temuan kasus virus corona jenis baru penyebab Covid-19 ini. 

Menurut data terbaru yang dikumpulkan oleh John Hopkins University, per Senin (16/3), total ada 162.687 kasus infeksi virus corona yang telah dilaporkan di seluruh dunia. 

Baca Juga: Cegah penyebaran corona, penyelenggaraan Liga 1 dan Liga 2 ditunda dua pekan

Dari jumlah tersebut, terdapat 6.065 kasus kematian. Sementara, 75.620 di antaranya telah dinyatakan sembuh. Adapun jumlah kasus terbanyak masih tercatat di China, disusul Italia, Iran, Korea Selatan, dan Spanyol. 

Atas kondisi wabah ini, sejumlah negara pun telah mendeklarasikan darurat nasional, di antaranya adalah Amerika Serikat, Spanyol, Kazakhstan, Hungaria, Republik Ceko, dan Italia. (Muhammad Idris)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Louis Vuitton Ubah Pabrik Parfum Jadi Hand Sanitizer Darurat".



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×