kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Banyak Negara yang Lelah Berharap Omicron Bawa Covid-19 Jadi Endemik, Kapan?


Kamis, 20 Januari 2022 / 23:00 WIB
Banyak Negara yang Lelah Berharap Omicron Bawa Covid-19 Jadi Endemik, Kapan?


Sumber: Bloomberg | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Dua tahun setelah pandemi, banyak negara yang lelah berharap varian Omicron yang menyebar cepat tetapi tidak terlalu parah menandai titik balik, pergeseran menuju fase yang lebih bisa diprediksi dan dikelola. Yakni: Covid-19 menjadi endemik.

Melansir Bloomberg, bertekad untuk keluar dari krisis dan menghindari lebih banyak pembatasan, menurut para pejabat di beberapa negara, sudah mendekati waktu untuk memperlakukan Covid-19 sebagai penyakit endemik, seperti flu musiman. 

Hanya, para ahli Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, itu terlalu dini.

Dengan varian Omicron merobek populasi dan sebagian besar planet ini masih belum divaksinasi, maka pandemi belum berakhir. Intinya: jalan untuk mencapai tahap endemik penuh dengan ketidakpastian, menimbulkan pertanyaan sulit bagi pembuat kebijakan di mana pun.

Apa itu Endemik?

Dalam epidemi, penyakit menyebar dengan cepat dan tidak terduga di lokasi tertentu. Itu menjadi pandemi ketika menyebar secara global, atau di wilayah yang sangat luas.

Baca Juga: 14 Gejala Varian Omicron, Kenali Saat Kasus di Indonesia Tembus 1.000

Suatu penyakit yang endemik secara terus menerus ada pada populasi tertentu pada tingkat yang lebih rendah dan lebih stabil, bahkan jika kasus melonjak dalam kondisi tertentu.

Para ilmuwan berharap, ketika cukup banyak orang mendapatkan setidaknya beberapa perlindungan dari virus corona melalui vaksin atau infeksi sebelumnya, itu akan mengurangi penyebaran virus dan mengurangi rawat inap dan kematian. 

Sehingga, seiring waktu berjalan, Covid-19 akan menjadi lebih sedikit ancaman.

Tapi, virus tidak akan hilang sepenuhnya, dan penyakit endemik masih bisa menimbulkan korban serius. Tuberkulosis dan malaria, yang endemik di beberapa bagian dunia, masing-masing merenggut sekitar 1,5 juta dan 627.000 jiwa pada 2020.

“Endemik itu sendiri tidak berarti baik. Endemik berarti ada di sini selamanya,” kata Mike Ryan, Direktur Eksekutif Program Kedaruratan Kesehatan WHO, seperti dikutip Bloomberg.

Selanjutnya kapan Covid-19 menjadi endemik?

Baca Juga: Ini Efek Samping Vaksin Pfizer pada Anak-Anak 5-11 Tahun di Singapura




TERBARU

[X]
×