Sumber: Bloomberg | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - Rio Tinto Plc menyatakan keinginan kuat untuk berinvestasi di pertambangan tembaga AS menyusul rencana Presiden Donald Trump untuk mengenakan bea impor terhadap logam industri tersebut.
"Pemerintah AS semakin menyadari perlunya sumber tembaga domestik dan material penting lainnya untuk mendukung manufaktur dan mendukung masa depan energi negara ini," ujar Kepala Divisi Tembaga Rio Tinto, Katie Jackson, dalam sebuah pernyataan melalui email.
"Kami memiliki keinginan kuat untuk berinvestasi lebih banyak di tembaga Amerika dan kami melihat peluang signifikan untuk mengembangkan bisnis kami di Amerika Serikat." imbuhnya seperti dikutip dari Bloomberg, Sabtu (12/7).
Baca Juga: Tarif Impor 50% Tembaga dari Trump, Tak Pengaruhi Pasar Indonesia, Ini Sebabnya
Rencana Trump untuk mengenakan bea impor sebesar 50% diperkirakan akan meningkatkan biaya di sebagian besar sektor ekonomi AS yang bergantung pada tembaga untuk barang elektronik konsumen, mobil, konstruksi rumah, dan lainnya.
Pungutan ini bertujuan untuk mendukung rantai pasokan domestik yang kuat untuk komoditas tersebut, meskipun para analis memperingatkan bahwa hambatan perizinan dan litigasi masih menghalangi pembangunan tambang dengan cepat.
Sayangnya Rio Tinto menolak berkomentar mengenai besarnya potensi investasi.
Baca Juga: Trump Akan Terapkan Tarif 50% untuk Produk Tembaga Semi Jadi, Termasuk untuk Militer
Harga tembaga berjangka yang diperdagangkan di New York melonjak minggu ini karena berita tarif. Mengutip Trading Economic, harga tembaga ditutup melemah 0,94% ke level US$ 5.537 per pon. Namun selama sepekan terakhir kenaikannya sudah mencapai 10,35%.
Rio Tinto merupakan salah satu perusahaan pertambangan terbesar di dunia, telah menyatakan optimisme atas dorongan Gedung Putih untuk meningkatkan produksi mineral penting di dalam negeri. Tambang tembaga bawah tanah Resolution yang 55% sahamnya dimiliki oleh Rio dan 45% oleh BHP Group, telah mendapat dorongan dari keputusan Mahkamah Agung yang menguntungkan yang memungkinkannya untuk memajukan proyek yang telah lama terhenti.
Proyek Resolution berpotensi menjadi tambang tembaga terbesar di Amerika Utara.Rio juga mengoperasikan salah satu dari dua smelter tembaga yang beroperasi di AS dari operasi Kennecott-nya di Utah.