Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Trump sendiri tidak memberikan tanda-tanda akan mengubah posisi dalam sebuah postingannya i Truth Social pada hari Jumat pekan lalu.
“Bagi banyak investor yang datang ke Amerika Serikat dan menginvestasikan sejumlah besar uang, kebijakan saya tidak akan pernah berubah,” kata Trump.
Di tengah semua drama di pasar saham AS, Roubini mengamati bahwa Trump tidak lagi fokus pada ekuitas seperti dulu, memberinya waktu untuk bertahan sebelum mengubah arah.
“Dia lebih peduli dengan pasar obligasi dan dolar,” katanya. “Sebagian besar pasar saham dimiliki oleh 10% populasi. Jadi koreksi pasar saham tidak menjadi masalah, sementara imbal hasil obligasi yang lebih rendah baik untuk basisnya yang memiliki hipotek, pinjaman mahasiswa, pinjaman mobil, kartu kredit, pinjaman pribadi.”
Selain reaksi saham, obligasi pemerintah AS menguat, membuat imbal hasil 10 tahun sempat berada di bawah 4% untuk pertama kalinya sejak Trump terpilih, karena investor mencari tempat yang aman.
Baca Juga: Nasihat Warren Buffett Terhadap Investor Saat Pasar Saham Ambruk
Roubini mengatakan bahwa biaya politik Trump yang harus ditanggungnya karena tetap menggunakan rencana tarifnya saat ini sedemikian rupa sehingga jelas bahwa dia akan mengubah pendekatannya pada waktunya.
"Jika ia mendorong terlalu tinggi, Anda akan mengalami resesi tahun ini, jika Anda mengalami resesi tahun ini Anda akan kalah dalam pemilihan umum paruh waktu, jika Anda kalah dalam pemilihan umum paruh waktu maka rencana MAGA Anda untuk menguasai Amerika selamanya akan hancur," katanya.
"Jadi jika ia punya otak, ia akan tahu bahwa ia harus meredakan ketegangan," imbuh Roubini.
Baca Juga: Mau Belajar Investasi? Simak 7 Buku Investasi Rekomendasi Warren Buffett Ini