kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.758.000   -23.000   -1,29%
  • USD/IDR 16.565   0,00   0,00%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Nasihat Warren Buffett Terhadap Investor Saat Pasar Saham Ambruk


Senin, 07 April 2025 / 23:00 WIB
Nasihat Warren Buffett Terhadap Investor Saat Pasar Saham Ambruk
Warren Buffett telah menghadapi berbagai krisis ekonomi, memberikan beberapa strategi investasi untuk menghadapi ketidakpastian pasar saham.


Sumber: The Motley Fool | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  Ketidakpastian pasar saham semakin meningkat seiring pesimisme investor terhadap prospek ekonomi global. 

Berdasarkan survei American Association of Individual Investors pada April 2025, sekitar 62% investor di Amerika Serikat merasa pesimistis terhadap kondisi pasar dalam enam bulan ke depan. Angka ini merupakan yang tertinggi sejak Maret 2009.

Selain itu, risiko resesi turut meningkat. J.P. Morgan memperkirakan kemungkinan resesi mencapai 60% pada akhir tahun, meningkat dari proyeksi sebelumnya sebesar 40% sebelum pengumuman tarif terbaru pemerintah. 

Baca Juga: Nasihat Warren Buffett ke Investor Muda Beli Properti, Ini Manfaatnya

S&P Global juga menaikkan estimasi kemungkinan resesi dari 25% pada Maret menjadi 30-35% pada April.

Di tengah situasi ini, investor mungkin ragu untuk tetap berinvestasi. 

Namun, Warren Buffett, investor legendaris yang telah menghadapi berbagai krisis ekonomi, memberikan beberapa strategi investasi untuk menghadapi ketidakpastian pasar saham.

1. Tetap Berinvestasi dalam Saham

Buffett menekankan pentingnya tetap berinvestasi meskipun pasar sedang mengalami penurunan. 

Dalam artikel yang diterbitkan di New York Times pada 2008, ia menyatakan bahwa menyimpan dana dalam bentuk tunai bukanlah pilihan terbaik untuk jangka panjang.

"Saham hampir pasti akan mengungguli uang tunai selama dekade berikutnya, mungkin dengan tingkat yang substansial," tulisnya.

Baca Juga: Warren Buffett Sarankan Investor Muda Beli Rumah Dibanding Saham

Sejarah membuktikan bahwa pasar saham mampu pulih dari berbagai krisis. 

Dalam 25 tahun terakhir, indeks S&P 500 telah menghadapi beberapa penurunan tajam, termasuk gelembung dot-com pada awal 2000-an, krisis keuangan 2008, serta kejatuhan pasar akibat pandemi COVID-19 pada Maret 2020. 

Meski demikian, sejak Januari 2000, indeks S&P 500 telah meningkat 248%, menunjukkan daya tahan pasar dalam jangka panjang.



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×