Sumber: Al Jazeera,Channel News Asia | Editor: S.S. Kurniawan
Invasi pasukan Rusia semakin menekan jauh ke Ukraina. Pertempuran mematikan telah mencapai pinggiran Kyiv, dan beberapa ledakan telah terdengar di ibu kota Ukraina.
Ledakan di Kyiv pada Jumat (25/2) pagi memicu hari kedua invasi, setelah Putin menentang peringatan Barat dan melepaskan invasi darat skala penuh dan serangan udara yang dengan cepat.
"Serangan roket Rusia yang mengerikan di Kyiv," kata Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba di Twitter, Jumat (25/2), seperti dikutip Al Jazeera.
"Terakhir kali ibu kota kami mengalami hal seperti ini pada tahun 1941, ketika diserang oleh Nazi Jerman," ungkapnya.
Baca Juga: Rusia Siap Kirim Delegasi ke Minsk untuk Pembicaraan dengan Ukraina
Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina mengungkapkan, Rusia menggunakan Pangkalan Udara Gomel di Belarusia untuk mengatur pasukan untuk menyerang Kyiv karena kerusakan pada Pangkalan Udara Gostomel di dekat Kyiv.
Departemen Pertahanan Ukraina menambahkan dalam sebuah pernyataan di Facebook, pasukan Rusia saat ini maju ke Kyiv dari beberapa arah, ketika pasukan Ukraina bertempur di sekitar Mariupol di Selatan dan Kharkiv di Timur Laut Ukraina.
"Untuk mengintimidasi penduduk Ukraina, musuh semakin memilih untuk menghancurkan infrastruktur dan perumahan sipil," sebut Departemen Militer Ukraina, seperti dilansir Al Jazeera.