CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Begini strategi Korea yang sukses mengendalikan corona tanpa lockdown


Kamis, 16 April 2020 / 00:10 WIB
Begini strategi Korea yang sukses mengendalikan corona tanpa lockdown


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Korea Selatan kini mengambil langkah-langkah untuk mengendalikan virus corona baru di masa depan. Mereka mengandalkan teknologi dan masyarakat yang sangat saling terhubung.

Tujuannya, untuk menghidupkan kembali ekonomi terbesar keempat di Asia itu dan membuat Korea Selatan tetap bersenandung, dengan membangun keberhasilan negara tersebut mengidentifikasi dan melacak kasus-kasus tanpa memaksakan penguncian besar-besaran atau mengharuskan karyawan bekerja di rumah.

"Tanpa memberlakukan penguncian atau larangan pergerakan, kami tetap bisa menjaga pabrik-pabrik beroperasi pada tingkat yang besar, dan ini menanamkan ide kepada dunia bahwa kami adalah basis produksi yang aman dan transparan," kata Presiden Korea Selatan Moon Jae-in pekan lalu seperti dikutip Reuters.

Pedoman Korea Selatan memerangi wabah virus corona kini banyak menjadi acuan negara-negara di Eropa dan Amerika Serikat, yang berharap bisa segera bangkit kembali dari krisis.

Baca Juga: Korea Selatan tetap gelar pemilu di tengah wabah corona, begini suasananya

"Kami berada dalam tarik ulur yang panjang dengan virus corona," kata Menteri Kesehatan Korea Selatan Park Neung-hoo seperti dilansir Reuters. "Pertempuran itu bisa berlangsung berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun".

Pelacakan kontan

Strategi pertahanan ke depan bakal Korea Selatan bangun di atas pelacakan kontak yang intensif dan kampanye uji virus, yang menurut para ahli, telah berperan dalam mengungkap jaringan infeksi yang mungkin tidak terdeteksi.

Selain alat uji dan teknik pelacakan, Korea Selatan berencana membangun basis data "kota pintar", dan meminta para pelanggar karantina untuk menggunakan gelang pelacak dengan persetujuan.

Basis data dirancang untuk berbagi informasi antar kota mengenai hal-hal seperti lalu lintas dan polusi. Otoritas kesehatan berencana untuk memanfaatkan jaringan itu untuk mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk menemukan dan mengisolasi kasus coronavirus.

Baca Juga: Kasus baru corona terus turun, Korea siap longgarkan pembatasan sosial



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×