kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.415.000   2.000   0,08%
  • USD/IDR 16.683   -19,00   -0,11%
  • IDX 8.516   7,38   0,09%
  • KOMPAS100 1.176   3,06   0,26%
  • LQ45 849   3,11   0,37%
  • ISSI 301   -0,04   -0,01%
  • IDX30 438   2,40   0,55%
  • IDXHIDIV20 505   1,46   0,29%
  • IDX80 132   0,29   0,22%
  • IDXV30 137   -0,56   -0,41%
  • IDXQ30 139   0,56   0,40%

Belanja Modal Jepang Melambat, Prospek Ekonomi Tetap Kuat


Senin, 01 Desember 2025 / 09:24 WIB
Belanja Modal Jepang Melambat, Prospek Ekonomi Tetap Kuat
ILUSTRASI. FILE PHOTO: Holograms, which show different images and colours depending on the angle at which they are viewed, are seen on the new Japanese 10,000 yen banknote as the new note is displayed at a currency museum of the Bank of Japan, on the day the new notes of 10,000 yen, 5,000 yen and 1,000 yen went into circulation, in Tokyo, Japan July 3, 2024. REUTERS/Issei Kato/Pool/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Belanja perusahaan Jepang untuk pabrik dan peralatan naik 2,9% pada periode Juli–September dibandingkan tahun sebelumnya, menurut data Kementerian Keuangan yang dirilis Senin (1/12/2025).

Angka ini melambat dari kuartal sebelumnya, namun masih menjadi penopang penting bagi permintaan domestik.

“Kenaikan investasi modal melemah dibandingkan periode sebelumnya, sehingga agak mengkhawatirkan termasuk dari sisi prospek ke depan,” ujar ekonom Meiji Yasuda Research Institute, Kazutaka Maeda.

Baca Juga: BOJ Pertimbangkan “Plus-Minus” Kenaikan Suku Bunga pada Rapat Desember

“Meski begitu, saya yakin investasi modal akan tetap relatif kuat untuk mendukung permintaan domestik,” katanya, merujuk pada tingginya minat investasi di sektor perangkat lunak dan teknologi untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja yang semakin akut.

Pertumbuhan belanja modal pada Juli–September jauh lebih rendah dibandingkan kenaikan 7,6% pada kuartal sebelumnya. Secara kuartalan dan disesuaikan musiman, belanja modal turun 1,4%.

Data ini akan digunakan untuk menghitung revisi pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal III yang akan dirilis pada 8 Desember.

Angka ini berpotensi menekan komponen investasi modal dalam perhitungan tersebut.

Baca Juga: Dolar AS Bersiap Hadapi Desember Krusial Jelang Rapat The Fed dan Suksesor Powell

Data awal bulan lalu menunjukkan ekonomi Jepang menyusut 1,8% secara tahunan pada Juli–September, setelah ekspor turun akibat tarif Amerika Serikat penyusutan pertama dalam enam kuartal.

Kementerian Keuangan juga melaporkan penjualan korporasi naik 0,5% secara tahunan, sementara laba berulang melonjak 19,7%.

Data ini menunjukkan bahwa perusahaan Jepang masih mampu menahan dampak tarif AS.

Sektor mesin dan peralatan listrik mencatat lonjakan laba, sedangkan sektor otomotif mengalami tekanan.

Secara keseluruhan, belanja modal tetap kuat dalam beberapa tahun terakhir, didorong tingginya investasi teknologi informasi untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja di tengah populasi yang cepat menua.

Baca Juga: Recall Massal A320 Mulai Mereda, Airbus Selesaikan Pembaruan Software Lebih Cepat

Kekuatan investasi modal, indikator utama pertumbuhan dengan basis permintaan domestic diperkirakan terus menopang ekonomi, terutama ketika konsumsi rumah tangga tertekan inflasi dan ekspor masih menghadapi hambatan tarif AS.

Pemerintah Jepang juga terus mendorong investasi melalui belanja publik yang terarah pada sektor-sektor strategis terkait keamanan ekonomi.

Bulan lalu, pemerintah menyelesaikan paket stimulus senilai 21,3 triliun yen (US$136 miliar), terbesar sejak pandemi COVID-19.

Selanjutnya: Tiga Kekuatan Besar Penentu Arah Baru Industri Kripto Global

Menarik Dibaca: Ini Brand Kecantikan Favorit Pilihan Konsumen Sociolla




TERBARU

[X]
×