Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Belanja rumah tangga Jepang secara tak terduga merosot pada Oktober, mencatat penurunan terdalam dalam hampir dua tahun, menurut data pemerintah yang dirilis Jumat (5/12/2025).
Penurunan ini menimbulkan kekhawatiran baru terhadap prospek ekonomi Jepang di saat Bank of Japan (BOJ) bersiap melakukan kenaikan suku bunga secepat bulan ini.
Data Kementerian Dalam Negeri menunjukkan konsumsi rumah tangga turun 3,0% pada Oktober dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca Juga: Dolar AS Bertahan Dekat Level Terendah 5 Pekan Jumat (5/12) Pagi, Ini Penyebabnya
Ini merupakan kontraksi pertama dalam enam bulan sekaligus penurunan terdalam sejak Januari 2024, jauh di bawah perkiraan pasar yang memperkirakan kenaikan 1,0%.
Secara musiman, belanja bulan ke bulan juga jatuh 3,5%, berlawanan dengan estimasi kenaikan 0,7%.
Seorang pejabat kementerian mengatakan penurunan ini terutama disebabkan oleh melemahnya pengeluaran untuk makanan, hiburan, dan kebutuhan terkait otomotif.
Namun, ia menambahkan bahwa belum dapat dipastikan apakah penurunan tersebut bersifat sementara, seraya menilai konsumsi secara keseluruhan masih berada pada tahap pemulihan.
Baca Juga: Geger! Putin Nekad Kunjungi India 30 Jam di Tengah Ancaman Sanksi AS
Data belanja rumah tangga ini akan menjadi salah satu indikator penting yang dipantau BOJ dalam menentukan keputusan suku bunga pada Desember—apakah akan menaikkan suku bunga atau menundanya hingga tahun depan.
BOJ mempertahankan suku bunga sejak kenaikan terakhir pada Januari untuk menilai dampak tarif perdagangan AS terhadap ekonomi Jepang.
Namun, inflasi yang tetap tinggi dan pelemahan yen telah mendorong semakin banyak anggota dewan BOJ untuk mendukung kenaikan suku bunga.
“Kenaikan suku bunga Desember hampir pasti terjadi, namun lemahnya konsumsi kemungkinan menjadi hambatan terhadap kenaikan berikutnya,” ujar Masato Koike, ekonom senior Sompo Institute Plus.
Baca Juga: Amazon Kian Mendominasi Pasar Pengiriman Paket AS, Siap Saingi USPS dan UPS
“Jika pasar menilai bahwa kenaikan lanjutan sulit dilakukan, yen dapat kembali melemah setelah kenaikan suku bunga,” tambahnya.
Sehari sebelumnya, Reuters melaporkan bahwa BOJ kemungkinan akan menaikkan suku bunga pada Desember dan pemerintah diperkirakan akan menerima langkah tersebut.













