kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Belarusia: Kami akan perang, jika ada yang melakukan tindakan agresi terhadap Rusia


Kamis, 10 September 2020 / 17:24 WIB
Belarusia: Kami akan perang, jika ada yang melakukan tindakan agresi terhadap Rusia
ILUSTRASI. Presiden Belarusia Alexander Lukashenko saat pertemuan dengan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi di Minsk, Belarusia, 18 Juni 2019.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - MINSK. Presiden Belarusia Alexander Lukashenko mengatakan, Belarusia akan berperang jika negara-negara Barat melakukan agresi terhadap Rusia.

"Jika seseorang mencoba melakukan tindakan agresi terhadap Rusia melalui Belarusia atau dekat Belarusia, pasukan kami yang berkekuatan 60.000-65.000 tentara akan berperang, karena Barat (Rusia) adalah zona tanggungjawab kami sesuai dengan Perjanjian Keamanan Kolektif dan Negara Persatuan," kata Lukashenko. 

"Dan kelompok Rusia, yang mendukung kami, akan bergabung dengan kami untuk mengusir agresi dari Barat di bawah perjanjian tersebut. Itu adalah zona tanggungjawab kami," ujar dia, Rabu (9/9), seperti dikutip kantor berita TASS.

"Jika hal seperti itu (agresi) terjadi ke arah Barat, Utara, atau Selatan kami, kami akan bergegas untuk mempertahankan Rusia," tambahnya.

Baca Juga: Bisa bikin panas NATO, China ikut latihan militer gabungan di Rusia

Lukashenko pada Agustus lalu menginstruksikan Kementerian Pertahanan untuk memantau secara dekat pergerakan pasukan NATO di Polandia dan Lituania. Juga, untuk menyiagakan pasukan di perbatasan Barat di tengah meningkatnya ketegangan di wilayah ini. 

Menteri Pertahanan Belarusia Viktor Khrenin pada 19 Agustus mengeluarkan perintah untuk memperkuat kelompok Grodno dengan rudal taktis dan beberapa batalion peluncur roket serta unit pesawat nirawak alias drone dan pasukan pertahanan udara.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan, NATO berencana menambah pasukan AS ke Polandia dalam waktu dekat. pengerahan pasukan Operasi Komando Sekutu NATO ke Eropa Timur sudah melampaui 10.000 tentara.

"Dalam waktu dekat, unit tambahan Amerika Serikat direncanakan untuk ditempatkan kembali ke Polandia," kata Shoigu kepada wartawan, Sabtu (5/9), seperti dikutip kantor berita TASS.

Baca Juga: Memanas, Rusia: NATO berencana tambah pasukan AS ke Polandia

"Latihan Operasi Komando Sekutu di dekat perbatasan Rusia hampir dua kali lipat dibandingkan dengan 2014. Skenario mereka melibatkan latihan pembentukan kelompok besar di sisi Timur NATO," ungkap Shoigu.

Sementara mulai 1 hingga 10 September, Brigade Infanteri Angkatan Bersenjata Baltik dan Brigade Artileri Lapangan ke-41 Angkatan Darat AS menggelar latihan militer di Estonia. Ini adalah latihan tembakan langsung pertama oleh artileri AS di luar pangkalan permanen mereka di Eropa.

Lalu, pasukan dan tank AS tiba di Lithuania, anggota NATO, pada Jumat (4/9) pekan lalu untuk penempatan selama dua bulan di dekat perbatasan Belarusia.

Lithuania menyatakan, pasukan AS akan dipindahkan dari Polandia untuk latihan militer yang telah direncanakan sebelumnya. "Ini bersifat defensif dan tidak ditujukan terhadap tetangga mana pun, termasuk Belarusia," kata Lithuania seperti dikutip Reuters.

Selanjutnya: Rusia, Serbia, dan Belarusia gelar latihan militer gabungan, saingi AS dan NATO?



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×