kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Berang dengan karikatur Erdogan, Turki akan ambil langkah hukum atas Charlie Hebdo


Jumat, 30 Oktober 2020 / 05:14 WIB
Berang dengan karikatur Erdogan, Turki akan ambil langkah hukum atas Charlie Hebdo
ILUSTRASI. Turki menegaskan akan mengambil langkah-langkah hukum dan diplomatik sebagai tanggapan atas karikatur Erdogan. REUTERS/Denis Balibouse


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - ISTANBUL. Pada Rabu (28/10/2020), Turki menegaskan akan mengambil langkah-langkah hukum dan diplomatik sebagai tanggapan atas karikatur Presiden Tayyip Erdogan yang terbit dalam media mingguan satir Prancis Charlie Hebdo. Para pejabat Turki menyebut hal tersebut sebagai "upaya menjijikkan" untuk "menyebarkan rasisme budaya dan kebencian". 

Melansir Reuters, kemarahan Turki pada karikatur semakin menyulut pertikaian antara Turki dan Prancis tentang kartun Nabi Muhammad, yang berkobar setelah seorang guru Prancis dipenggal di Prancis bulan ini. Guru tersebut menunjukkan kepada murid-muridnya kartun Nabi dalam pelajaran tentang kebebasan berbicara. 

Kartun di sampul Charlie Hebdo menunjukkan Erdogan duduk dengan kaos putih dan celana dalam, memegang minuman kaleng bersama dengan seorang wanita yang mengenakan jilbab Islami.

"Rakyat Turki seharusnya tidak ragu bahwa semua langkah hukum dan diplomatik yang diperlukan akan diambil untuk melawan karikatur tersebut," kata Direktorat Komunikasi Turki seperti yang dilansir Reuters.

Baca Juga: Tiga tewas dalam serangan dengan pisau di sebuah gereja di Prancis

"Pertempuran kami melawan langkah-langkah kasar, bermaksud jahat dan menghina ini akan berlanjut sampai akhir," demikian pernyataan resmi Direktorat Komunikasi Turki.

Menteri Kehakiman Abdulhamit Gul mengatakan kepada wartawan di Ankara bahwa otoritas Turki telah mengambil semua inisiatif yang diperlukan dengan otoritas terkait. Media pemerintah juga melaporkan bahwa jaksa Turki telah melakukan penyelidikan terhadap para eksekutif Charlie Hebdo.

Para pejabat tinggi Turki telah mengutuk karikatur tersebut, dengan juru bicara kepresidenan Ibrahim Kalin mengatakan tidak menghormati "kepercayaan, kesucian dan nilai-nilai" dan menunjukkan "vulgar dan amoralitas mereka sendiri. Dia mengatakan karikatur itu tidak dapat dianggap sebagai kebebasan berekspresi.

Baca Juga: Presiden Azerbaijan: Erdogan tegas dan tidak ambigu dalam konflik Armenia-Azerbaijan

Direktur komunikasi kepresidenan Turki Fahrettin Altun mengatakan "Agenda anti-Muslim Macron membuahkan hasil!"

"Kami mengutuk upaya paling menjijikkan dari publikasi ini untuk menyebarkan rasisme dan kebencian budayanya," tulis Altun di Twitter.

Reuters memberitakan, Erdogan mengkritik tajam Macron pada akhir pekan, mengatakan bahwa pemimpin Prancis itu membutuhkan pemeriksaan kesehatan mental, sehingga mendorong Prancis menarik duta besarnya dari Ankara. Pada hari Senin, Erdogan mendesak pemboikotan produk Prancis.

Kartun Nabi Muhammad, yang dianggap menghujat umat Islam, telah ditampilkan di Prancis sebagai bentuk solidaritas. Macron mengatakan dia akan melipatgandakan upaya untuk menghentikan keyakinan Islam konservatif yang menumbangkan nilai-nilai Prancis, sehingga membuat marah banyak Muslim.

Selanjutnya: Prancis ingatkan warganya di sejumlah negara agar hati-hati, termasuk di Indonesia



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×