kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Berhemat, Toyota Potong Bonus Musim Dingin Manajer


Selasa, 02 Desember 2008 / 11:06 WIB


Sumber: AP, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

TOKYO. Merosotnya jumlah permintaan akan kendaraan membuat produsen mobil mulai cari akal untuk penghematan. Toyota Motor Corp punya cara tersendiri. Perusahaan pembuat mobil kedua terbesar dunia itu akan memotong bonus musim dingin untuk pertama kalinya terhadap 8.700 manajernya di Jepang.

Menurut Shinji Miyatake, jurubicara Toyota di Tokyo, rencananya, perusahaan akan menurunkan bonus sebesar 10%. Artinya, ini merupakan pemangkasan bonus pertama sejak 1998 pada saat perusahaan memperkenalkan sistem penggajian terbaru. Sayangnya, Miyatake menolak berkomentar mengenai seberapa besar hal itu akan menghemat pengeluaran Toyota.

Sekadar informasi, pada bulan lalu, Toyota memangkas prediksi laba sebesar 56%. Hal ini yang akhirnya mendorong Presiden Toyota Katsuaki Watanabe menggelar pertemuan darurat untuk melakukan penghematan besar-besaran. Watanabe juga membahas dan mereview kembali seluruh rencana proyek-proyek baru yang akan dijalankan.

Saat ini, Toyota, Nissan Motor Co dan Honda Motor Co sudah memangkas jumlah pekerja sementaranya seiring dengan merosotnya penjualan mobil di Jepang yang merupakan terburuk dalam 34 tahun pada bulan lalu.

“Toyota saat ini tengah berupaya keras untuk menekan biaya bagaimanapun caranya. Badai telah menyapu pasar otomotif,” jelas Hitoshi Yamamoto, CEO Fortis Asset Management Japan Co.

Selain menurunkan jumlah bonus, Toyota juga berencana menutup pabriknya di Kyushu selama dua hari pada bulan ini serta menghentikan produksi di pabrik Aichi selama dua hari.

Toyota sendiri meramalkan akan mendapatkan pendapatan bersih (net income) untuk tahun fiskal yang berakhir 31 Maret hanya mencapai 550 miliar yen (US$ 5,7 miliar). Sebagai perbandingan, sebelumnya pada 7 November lalu, Toyota memprediksi pencapaian net income sebesar 1,25 triliun yen. Dengan demikian, perusahaan ini sudah menurunkan prediksi pendapatan bersihnya sebesar 68% dari 1,72 triliun yang dikantongi pada tahun lalu.

Toyota juga sudah menurunkan prediksi penjualan kendaraannya sebesar 5,7% dari 8,74 juta menjadi 8,24 juta pada tahun keuangan yang berakhir 31 Maret. Ini dilakukan mengikuti pemangkasan target penjualan di Amerika Utara sebesar 8% menjadi 2,42 juta.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×