Reporter: Ferry Saputra | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - NEBRASKA. Berkshire Hathaway Inc. milik Warren Buffett membukukan laba pada kuartal I-2023 senilai US$ 35,5 miliar pada Sabtu (6/5).
Laba tersebut diperoleh dari saham Apple Inc, sedangkan pendapatan investasi tertinggi dan rebound berasal dari perusahaan asuransi mobil, Geico, dengan didukung hasil operasional.
Melansir Reuters, Minggu (7/5), Berkshire juga membeli kembali sahamnya US$ 4,4 miliar, sambil memangkas investasinya di saham lain, seperti Chevron Corp.
Adapun laba bersih yang diperoleh setara dengan US$ 24.377 per saham Kelas A dan naik dari US$ 5,58 miliar atau US$ 3.784 per saham tahun sebelumnya.
Baca Juga: Jadi Orang Terkaya Nomor 6 Dunia, Pesan Warren Buffett: Hati-Hati dengan Pinjaman
Perolehan tersebut mencerminkan kenaikan 27% dalam harga saham Apple. Alhasil, Saham Berkshire di Apple mencapai US$ 151 miliar.
Disebutkan aturan akuntansi mengharuskan Berkshire untuk melaporkan laba dan kerugian yang belum direalisasi dengan hasil bersih. Buffett pun mendesak investor untuk mengabaikan volatilitas yang dihasilkan.
Sementara itu, laba operasional Berkshire triwulanan meningkat 13% menjadi US$ 8,07 miliar atau sekitar US$ 5.561 per saham Kelas A dari US$ 7,16 miliar.
Hasil tersebut diperoleh Geico yang menghentikan enam perempat rangkaian kerugian penjaminan emisi dan peningkatan 68% dalam jumlah yang dihasilkan unit asuransi Berkshire dari investasi.
Adapun laba underwriting sebelum pajak Geico tercatat US$ 703 juta berasal dari premi yang lebih tinggi dan penurunan belanja iklan yang signifikan.
Penimbunan kas Berkshire tumbuh US$ 2 miliar pada kuartal pertama menjadi US$ 130,6 miliar. Sebab, perusahaan tersebut menjual US$ 13,3 miliar saham dan hanya membeli US$ 2,9 miliar.
Dikabarkan Chevron tampaknya menjadi salah satu perusahaan yang termasuk dalam penjualan saham. Saham Berkshire turun 28% menjadi US$ 21,6 miliar meski harga saham perusahaan minyak secara keseluruhan hanya turun 9%.
Berkshire juga memiliki 23,6% saham di perusahaan minyak lain, Occidental Petroleum Corp. Penjualan saham perusahaan milik Buffet tersebut melebihi US$ 8,2 miliar atau mengimbangi nilai yang dihabiskan Berkshire untuk meningkatkan sahamnya di operator pemberhentian truk Pilot Travel Centers menjadi 80% dari 38,6%.
Di sisi lain, laba Berkshire di perusahaan kereta api BNSF turun 9% menjadi US$ 1,25 miliar. Hal itu disebabkan biaya bahan bakar yang lebih tinggi dan volume pengiriman yang lebih rendah.
Sementara itu, Berkshire Hathaway Energy mengalami penurunan laba sebesar 46% karena menyisihkan US$ 359 juta untuk biaya hukum dan lainnya dari kebakaran hutan di Oregon dan California Utara.
Baca Juga: Ajaran Warren Buffett Soal Uang ke Anak: Pisahkan Kebutuhan dari Keinginan
Mereka memiliki banyak operasional sejak 2020. Hasil saham Kelas A Berkshire telah naik 4,9% tahun ini, membuntuti Standard & Poor's 500's yang naik 7,7%.
Seperti diketahui, Buffett telah menjalankan Berkshire sejak 1965 dan memiliki banyak bisnis, termasuk Geico, kereta api BNSF, Berkshire Hathaway Energy, dan unit manufaktur dan ritel lain.