kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Berpartisipasi dalam ajang lomba lari, 21 orang tewas akibat cuaca dingin di China


Senin, 24 Mei 2021 / 06:20 WIB
Berpartisipasi dalam ajang lomba lari, 21 orang tewas akibat cuaca dingin di China
ILUSTRASI. Publik China marah besar terhadap ajang ultramarathon atau lari yang dihelat di provinsi Gansu.


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Sebelumnya, menurut Administrasi Meteorologi China di Beijing pada Jumat malam, Baiyin - termasuk Jingtai - diperkirakan akan mengalami angin sedang hingga kuat dari Jumat malam hingga Sabtu.

Sebuah laporan terpisah di situs web layanan cuaca provinsi pada Kamis memperkirakan penurunan suhu yang "signifikan" di sebagian besar Gansu - termasuk Baiyin - hingga Minggu.

"Hari sangat panas sebelum perlombaan, dan meskipun prakiraan cuaca mengatakan akan ada angin dan hujan sedang di Baiyin pada Sabtu, semua orang percaya itu akan ringan. Di barat laut China tampak kering," kata Mao kepada Reuters.

Kematian tersebut memicu kemarahan publik di media sosial Tiongkok, dengan kemarahan terutama ditujukan pada pemerintah Baiyin dan ketidakpuasan atas kurangnya perencanaan darurat.

Baca Juga: 5 Manfaat mandi air hangat setelah kehujanan

"Mengapa pemerintah tidak membaca ramalan cuaca dan melakukan penilaian risiko?" tulis seorang komentator. "Ini benar-benar bencana akibat ulah manusia. Bahkan jika cuacanya tidak terduga, di mana rencana daruratnya?"

Pada jumpa pers, pejabat Baiyin membungkuk dan meminta maaf, mengatakan bahwa mereka sedih dengan kematian tragis para pelari dan mereka lah yang harus disalahkan.

"Angin terlalu kencang, selimut termal kami telah robek," tulis seorang pelari di ruang obrolan WeChat tempat Mao berada.

Baca Juga: Ini efek samping dan manfaat sereh untuk kesehatan tubuh

Menurut tangkapan layar yang diambil oleh Mao dari pesan di ruang obrolan, banyak pelari menderita hipotermia dan tersesat dalam angin kencang dan hujan lebat.

"Beberapa tidak sadar dan mulutnya berbusa," tulis pelari lainnya.

People's Daily melaporkan, pemerintah provinsi Gansu telah membentuk tim investigasi untuk menyelidiki lebih lanjut penyebab kematian tersebut.

Selanjutnya: Kiat mencegah dan mengatasi bibir kering




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×