Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Korea Selatan menyetujui penggunaan darurat remdesivir buatan Gilead Sciences untuk mengobati pasien Covid-19 setelah panel pemerintah pekan lalu mengutip hasil positif untuk obat antivirus di negara lain.
Remdesivir, yang diberikan secara intravena di rumahsakit, adalah obat pertama yang menunjukkan peningkatan kesembuhan pada pasien Covid-19 dalam uji klinis formal.
"Remdesivir bisa membantu mengurangi jumlah virus corona dalam tubuh," kata Kementerian Keamanan Obat dan Pangan Korea Selatan dalam pernyataan, Rabu (3/6), seperti dikutip Reuters. "Ini dapat membantu kondisi pasien membaik lebih cepat".
Baca Juga: Hasil uji coba: Remdesivir perpendek waktu pemulihan pasien corona
Pada Senin (1/6), Gilead melaporkan hasil penelitian terbaru yang menunjukkan remdesivir memberikan manfaat pada pasien Covid-19 dengan kondisi gejala sedang selama lima hari pengobatan.
Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) memberikan otorisasi penggunaan darurat remdesivir bulan lalu, mengutip hasil studi Pemerintah AS yang menunjukkan obat tersebut mengurangi rawat inap hingga 31% atau sekitar empat hari dibanding plasebo.
Otoritas kesehatan Jepang juga telah menyetujui penggunaan obat tersebut.
Baca Juga: Uni Eropa beri lampu hijau penjualan remdesivir untuk pasien corona
Di bawah pedoman yang Kementerian Keamanan Obat dan Pangan Korea Selatan umumkan, dokter bisa memberikan satu dosis remdesivir sehari, dengan lima dosis keseluruhan untuk pasien dengan gejala sedang. Lalu, 10 dosis untuk pasien dengan gejala berat dan yang membutuhkan dukungan oksigen.
Kementerian Keamanan Obat dan Pangan Korea Selatan menyatakan, akan bekerja sama dengan Gilead, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC), serta kementerian lain untuk dengan cepat mengimpor remdesivir.
Hanya, semua pasien harus menjalani tes fungsi hati sebelum minum obat tersebut, karena kemungkinan efek sampingnya termasuk peningkatan kadar enzim hati, Kementerian Keamanan Obat dan Pangan Korea Selatan menambahkan.
Korea Selatan telah berjuang melawan wabah virus corona, dengan 49 kasus baru terkonfirmasi pada Selasa (2/6). Tambahan kasus baru ini mengantarakan total infeksi di negeri ginseng menjadi 11.590 kasus dengan 273 kematian.
Baca Juga: Jepang menyetujui obat ebola remdesivir untuk pengobatan virus corona (Covid-19)
Kamis pekan lalu, Korea Selatan memberlakukan kembali serangkaian langkah jarak sosial yang telah mereka longgarkan awal bulan ini, menyusul kemunculan kluster baru yang mengancam keberhasilan mereka dalam menahan epidemi.
Museum, taman, dan galeri seni kembali tutup sejak Jumat pekan lalu selama dua minggu. Sementara perusahaan memperkenalkan kembali sistem kerja yang fleksibel.