kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jepang menyetujui obat ebola remdesivir untuk pengobatan virus corona (Covid-19)


Kamis, 07 Mei 2020 / 21:05 WIB
Jepang menyetujui obat ebola remdesivir untuk pengobatan virus corona (Covid-19)
ILUSTRASI. Jepang menyetujui obat ebola remdesivir untuk pengobatan virus corona (Covid-19). REUTERS/Issei Kato TPX IMAGES OF THE DAY


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Jepang pada Kamis (7/5) memberi otorisasi obat antiviral remdesivir untuk mengobati pasien virus corona. Pemerintah Negeri Sakura itu juga akan menyetujui obat lain Avigan bulan ini. Ini membuat Jepang menjadi negara kedua yang menyetujui obat tersebut setelah regulator AS mengizinkannya pada hari Jumat untuk penggunaan darurat terhadap kasus COVID-19 yang parah.

"Remdesivir disetujui berdasarkan tindakan luar biasa," kata seorang pejabat kementerian kesehatan negara itu.

Baca Juga: Kasus Baru Nyaris Nol, Angka Kematian Akibat Corona di Cina Nol Dalam Tiga Pekan

"Itu adalah persetujuan pertama negara kami untuk perawatan pasien coronavirus," kata pejabat itu kepada AFP.

Perdana Menteri Shinzo Abe mengatakan pekan lalu pemerintah sedang bersiap-siap untuk memberikan lampu hijau yang cepat untuk obat eksperimental yang dikembangkan oleh perusahaan AS Gilead Sciences.

Langkah maju AS datang setelah uji klinis utama menunjukkan remdesivir yang awalnya dikembangkan untuk mengobati Ebola mempersingkat waktu untuk pemulihan pada beberapa pasien hingga sepertiganya. Perbedaan angka kematian tidak signifikan secara statistik.

Baca Juga: Studi baru: Virus corona kemungkinan mulai menghinggapi manusia pada Oktober 2019

Remdesivir, yang diberikan melalui suntikan, sudah tersedia untuk beberapa pasien yang terdaftar dalam uji klinis di seluruh dunia. Sedangkan untuk Avigan, yang dikembangkan oleh perusahaan Jepang Fujifilm Toyama Chemical, akan disetujui bulan ini jika uji klinis yang melibatkan 100 pasien terbukti efektif.

Obat, yang nama generiknya adalah favipiravir, disetujui untuk digunakan di Jepang pada 2014 tetapi hanya pada wabah flu yang tidak ditangani secara efektif oleh obat yang ada. Ini tidak tersedia di pasar dan hanya dapat diproduksi dan didistribusikan atas permintaan pemerintah Jepang. Favipiravir, yang dapat dipakai secara oral sebagai pil, bekerja dengan menghalangi kemampuan virus untuk bereplikasi di dalam sel. 




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×