Reporter: Edy Can, BBC | Editor: Edy Can
WASHINGTON. Pertarungan antar kandidat presiden Amerika Serikat semakin sengit. Ini setelah Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengungkapkan, tingkat pajak yang dibayarkannya pada 2011 lalu.
Dalam kampanyenya, Obama dan istrinya, Michele Obama memaparkan telah membayar pajak penghasilan sebesar 20,5% dari total pendapatan sebesar US$ 790.000. Besaran pajak penghasilan Obama yang juga kandidat presiden dari Partai Demokrat ini lebih besar dari calon presiden Partai Republik Mitt Romney.
Romney, pengusaha kaya, diperkirakan membayar pajak sebesar 15,4% dari pendapatannya yang mencapai US$ 20,9 juta pada 2011 lalu. Besaran pajak Romney lebih rendah meski pendapatannya lebih besar karena sistem pajak Amerika serikat memberikan perlakuan khusus bagi investasi ketimbang gaji.
Asal tahu saja, sebagian besar pendapatan Obama berasal dari gaji sebagai presiden. Sebagian kecil pendapatan juga berasal dari penjualan bukunya.
Pengungkapan besaran pajak ini juga merupakan upaya Obama untuk menggolkan undang-undang pajak progresif atau yang dikenal sebagai Buffett Rule. Undang-undang ini mengadopsi apa yang disarankan investor ternama Warren Bufettt.
Dalam aturan pajak progresif ini, Bufett menyarankan besaran pajak minimum sebesar 30% bagi orang yang berpenghasilan lebih dari US$ 1 juta. Buffett sendiri mengaku aturan perpajakan saat ini tidak adil. Sebab, sebagai salah satu orang terkaya di dunia, dia merasa membayar rasio pajak lebih rendah daripada sekretarisnya.
Analis menilai, langkah Obama ini sebagai upaya untuk menunjukkan karakter pesaingnya, Romney. Asal tahu saja, Romney dan Partai Republik menentang usulan Obama soal pajak ini.