Reporter: Agung Jatmiko | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Buntut ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan China telah berimbas ke industri seluler China yang berbisnis di AS.
Mengutip Wall Street Journal, Kamis (22/3), perusahaan ritel Best Buy menyatakan berencana menghentikan sementara penjualan ponsel pintar asal China, Huawei.
Huawei adalah vendor ponsel pintar terbesar ketiga di dunia berdasarkan jumlah unit yang dikirim, tetapi pangsa pasar ponsel cerdas AS telah sangat kecil sejak laporan kongres 2012 menyarankan operator untuk tidak berbisnis dengan raksasa teknologi China karena masalah keamanan.
Huawei membantah perusahaannya merupakan ancaman bagi AS, namun laporan tersebut telah mempersulit Huawei untuk mengamankan kemitraan dengan operator yang mendominasi akses ke pasar telepon AS.
Keputusan tersebut merupakan pukulan terbaru untuk Huawei di AS. Pada bulan Januari, AT&T Inc. membatalkan rencana untuk menjual ponsel Huawei di AS.
Awal bulan ini, Presiden AS, Donald Trump menghentikan usaha pengambilalihan senilai 117 miliar dolar AS oleh Broadcom Ltd dari perusahaan chip saingannya, Qualcomm Inc. setelah panel penasehat pemerintah mengatakan kesepakatan itu akan menghambat keunggulan Qualcomm dalam riset teknologi nirkabel terhadap Huawei.
Selain menjual ponsel cerdas, Huawei adalah salah satu pembuat peralatan terbaik dunia di sektor menara seluler dan infrastruktur terkait.
Kekhawatiran pemerintah AS adalah bahwa pemerintah China dapat memerintahkan Huawei untuk memata-matai atau meluncurkan serangan cyber. Huawei telah membantah hal tersebut dan mengatakan tidak ada pemerintah manapun yang pernah meminta Huawei untuk memata-matai atau menyabot negara lain.