kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Biar jelas, WHO harap China undang mereka ikut penyelidikan virus corona


Jumat, 01 Mei 2020 / 18:33 WIB
Biar jelas, WHO harap China undang mereka ikut penyelidikan virus corona
ILUSTRASI. Logo di markas World Health Organization (WHO) di Jenewa, Swiss, 22 November 2017.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JENEWA. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berharap, China akan mengundang mereka untuk mengambil bagian dalam penyelidikannya mengenai asal-usul hewan yang menjadi inang dari virus corona baru.

"WHO akan tertarik untuk bekerja dengan mitra internasional dan atas undangan Pemerintah China untuk berpartisipasi dalam penyelidikan di sekitar asal-usul hewan," kata Tarik Jasarevic, juru bicara WHO, kepada AFP melalui e-mail seperti dilansir Channelnewsasia.com.

Jasarevic mengatakan, WHO memahami, ada sejumlah investigasi yang sedang berlangsung di China "untuk lebih memahami sumber wabah". Tetapi, "WHO saat ini tidak terlibat dalam studi di China," ujar dia.

Baca Juga: Meski dukung penyelidikan, Australia tak punya bukti corona dari lab Wuhan

Para ilmuwan meyakini, virus pembunuh itu melompat dari hewan ke manusia, dan muncul di China akhir tahun lalu, kemungkinan dari pasar basah di Wuhan yang menjual hewan eksotis untuk daging.

Tapi, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah memicu spekulasi dan desas-desus, umumnya dapat tentangan dari para ahli, bahwa virus corona mungkin muncul di laboratorium China yang sangat rahasia.

WHO juga menghadapi kritik pedas dari Trump, yang awal bulan lalu menunda pendanaan AS setelah menuduh lembaga di bawah naungan PBB tersebut meremehkan keseriusan wabah dan "menjilat" Cina.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus melakukan perjalanan dengan sebuah tim ke China pada akhir Januari. Ia bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping untuk mempelajari lebih lanjut tentang virus corona.

Itu membuka jalan, Tedros menjelaskan awal pekan ini, untuk tim ilmuwan internasional melakukan perjalanan ke China pada Februari untuk menyelidiki situasi, termasuk para ahli dari China, Jerman, Jepang, Republik Korea, Nigeria, Federasi Rusia, Singapura, dan AS.

Namun, penyelidikan tentang asal-usul virus corona telah berjalan di Cina, dan WHO belum terlibat di dalamnya.

Baca Juga: Trump klaim telah melihat bukti virus corona berasal dari lab Wuhan

"Investigasi yang sedang berlangsung diyakini mencari tahu kasus manusia dengan gejala yang timbul di dan sekitar Wuhan pada akhir 2019, pengambilan sampel lingkungan dari pasar dan peternakan di daerah di mana kasus manusia pertama diidentifikasi, dan catatan terperinci tentang sumber dan jenis spesies satwa liar dan hewan ternak yang dijual di pasar," kata Jasarevic.

Dia menekankan, hasil dari studi asal virus corona sangat penting untuk mencegah masuknya zoonosis lebih lanjut dari virus yang menyebabkan Covid-19 ke dalam populasi manusia.

"WHO terus bekerjasama dengan pakar kesehatan hewan dan kesehatan manusia, negara dan mitra lainnya untuk mengidentifikasi kesenjangan dan prioritas penelitian untuk pengendalian Covid-19, termasuk identifikasi sumber virus di China," ujarnya.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×