Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Amerika Serikat menderita jumlah kematian tertinggi akibat virus corona di dunia. Angka kematian mencapai 190.000 kasus pada hari Rabu bersamaan dengan lonjakan kasus baru di Midwest. Negara bagian seperti Iowa dan South Dakota muncul sebagai hot spot baru dalam beberapa minggu terakhir.
Gedung Putih pada hari Rabu membantah Trump dengan sengaja menyesatkan rakyat Amerika tentang virus itu. "Presiden tidak pernah meremehkan virus itu," kata sekretaris pers Gedung Putih Kayleigh McEnany kepada wartawan.
Baca Juga: Trump rela pakai uangnya sendiri untuk memenangkan pemilu AS
Biden juga menuduh Trump gagal memenuhi janji kampanyenya, yang disampaikan di Michigan pada pemilu 2016, yakni untuk melindungi lapangan pekerjaan di Amerika dan mencegah penutupan pabrik. Kemenangan Trump di negara bagian itu, dengan kurang dari 11.000 suara, membantu mendorongnya ke kursi kepresidenan.
Sekitar selusin pejabat United Auto Workers mendengarkan Biden dari kursi lipat yang ditempatkan di pinggiran kota Detroit Warren di Macomb County, yang lebih condong ke Partai Republik.
Baca Juga: Benarkah Donald Trump sebut tentara AS yang dimakamkan di Eropa sebagai pecundang?
Biden, yang telah mengusulkan untuk menaikkan tarif pajak perusahaan menjadi 28% dari 21%, mengatakan ia akan mengenakan tarif 30,8% atas keuntungan dari produk yang dibuat di luar negeri dan dijual di Amerika Serikat.
Biden juga menguraikan beberapa perintah eksekutif yang akan dia tanda tangani sebagai presiden, langkah-langkah sepihak yang memastikan pemerintah membeli terutama barang-barang buatan Amerika.
“Lakukan di Michigan, lakukan di Amerika, investasikan di komunitas kita dan pekerja kita di tempat-tempat seperti Warren," katanya.
Mantan wakil presiden itu berusaha meyakinkan para pemilih bahwa dia akan menjadi pilihan terbaik untuk menghidupkan kembali ekonomi AS yang tertatih-tatih akibat virus corona.