kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.387.000   9.000   0,38%
  • USD/IDR 16.655   -35,00   -0,21%
  • IDX 8.546   -56,26   -0,65%
  • KOMPAS100 1.180   -13,23   -1,11%
  • LQ45 852   -12,74   -1,47%
  • ISSI 302   -1,64   -0,54%
  • IDX30 440   -5,94   -1,33%
  • IDXHIDIV20 508   -7,68   -1,49%
  • IDX80 133   -1,71   -1,28%
  • IDXV30 137   -0,85   -0,62%
  • IDXQ30 140   -2,66   -1,87%

Bikin Cemas, Flu Burung Disebut Timbulkan Risiko Pandemi Lebih Buruk Dibanding Covid


Kamis, 27 November 2025 / 20:23 WIB
Bikin Cemas, Flu Burung Disebut Timbulkan Risiko Pandemi Lebih Buruk Dibanding Covid
ILUSTRASI. Sebuah foto udara menunjukkan petugas kebersihan yang mengenakan pakaian pelindung mengambil ayam yang dimusnahkan di peternakan unggas di mana 3.300 unggas mati karena flu burung ditemukan di Kota Mitoyo, Prefektur Kagawa, wilayah barat Jepang, Kamis (5/11/2020). The Yomiuri Shimbun via Reuters


Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - PARIS. Penyebaran flu burung H5 membuat khawatir. Virus flu burung yang telah menyebar di antara burung liar, unggas, dan mamalia dapat menyebabkan pandemi yang lebih buruk daripada Covid-19 jika virus tersebut bermutasi dan menular antarmanusia.

Influenza burung yang sangat patogen, yang biasa disebut flu burung, telah menyebabkan pemusnahan ratusan juta burung dalam beberapa tahun terakhir, mengganggu pasokan makanan dan menaikkan harga, meskipun infeksi pada manusia masih jarang terjadi.

"Yang kami khawatirkan adalah virus beradaptasi dengan mamalia, dan khususnya manusia, sehingga mampu menular dari manusia ke manusia, dan virus itu akan menjadi virus pandemi," ujar Marie-Anne Rameix-Welti, Direktur Medis di Pusat Infeksi Pernapasan Institut Pasteur kepada Reuters, Kamis (27/11/2025).

Institut Pasteur adalah salah satu laboratorium Eropa pertama yang mengembangkan dan berbagi tes deteksi Covid-19, menyediakan protokol untuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan laboratorium di seluruh dunia.

Baca Juga: Warga Washington Meninggal akibat Terinfeksi Flu Burung H5N5

Tidak ada Antibodi untuk Flu Burung H5

Rameix-Welti mengatakan, manusia memiliki antibodi terhadap flu musiman H1 dan H3 yang umum, tetapi tidak memiliki antibodi terhadap flu burung H5 yang menyerang burung dan mamalia, seperti halnya antibodi terhadap Covid-19.

Dan tidak seperti Covid-19, yang terutama menyerang orang-orang yang rentan, virus flu juga dapat membunuh individu yang sehat, termasuk anak-anak.

"Pandemi flu burung kemungkinan besar akan cukup parah, bahkan berpotensi lebih parah daripada pandemi yang kita alami," ujar Rameix-Welti di laboratoriumnya di Paris.

Ada banyak kasus orang yang terinfeksi virus flu burung H5 di masa lalu, termasuk H5N1 yang saat ini beredar di antara unggas dan sapi perah di AS, tetapi mereka seringkali melakukan kontak dekat dengan hewan yang terinfeksi. Kasus H5N5 pertama pada manusia muncul di negara bagian Washington, AS bulan ini. Pria tersebut, yang memiliki kondisi bawaan, meninggal minggu lalu.

Dalam laporan terbarunya tentang flu burung, WHO mengatakan telah terjadi hampir 1.000 wabah pada manusia antara tahun 2003 dan 2025 - terutama di Mesir, Indonesia, dan Vietnam, yang 48% di antaranya telah meninggal.

Baca Juga: Duh, Flu Burung Sebabkan Ratusan Anak Anjing Laut Mati di Pulau Sub-Antartika

Risiko Pandemi Manusia Masih Rendah

Namun, risiko berkembangnya pandemi pada manusia tetap rendah, ujar Gregorio Torres, kepala Departemen Sains di Organisasi Kesehatan Hewan Dunia, kepada Reuters.

"Kita perlu bersiap untuk merespons sedini mungkin. Namun untuk saat ini, kita bisa berjalan-jalan di hutan, makan ayam dan telur, dan menikmati hidup. Risiko pandemi memang mungkin terjadi. Namun dalam hal probabilitas, masih sangat rendah," ujarnya.

Rameix-Welti juga mengatakan, jika flu burung bermutasi sehingga dapat menular antarmanusia, dunia akan lebih siap daripada sebelum pandemi Covid-19.

"Hal positif dari flu, dibandingkan dengan Covid, adalah kita memiliki langkah-langkah pencegahan khusus. Kita memiliki kandidat vaksin yang siap dan tahu cara memproduksi vaksin dengan cepat," ujarnya.

"Kita juga memiliki stok antivirus spesifik, yang pada prinsipnya akan efektif melawan virus influenza burung ini," tambahnya.

Baca Juga: China Melarang Impor Unggas Spanyol Karena Kasus Flu Burung

Selanjutnya: Hippindo Targetkan Penjualan Naik 10% dari Program Diskon Belanja Nasional Nataru

Menarik Dibaca: 5 Vitamin Penghilang Flek Hitam di Wajah, Salah Satunya Vitamin B3




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×