Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
Taiwan memperkuat pertahanannya dalam menghadapi apa yang mereka lihatnya sebagai gerakan yang semakin mengancam dari Beijing, seperti latihan Angkatan Udara dan Angkatan Laut China di dekat Taiwan.
Hubungan antara Beijing dan Washington, yang sudah mencapai titik terendah dalam beberapa dekade karena tuduhan mata-mata, perang dagang, virus corona, dan Hong Kong, bisa semakin memburuk jika kesepakatan itu mendapat persetujuan akhir dari AS.
Pentagon alias Departemen Pertahanan AS sebelumnya mengatakan, penjualan senjata ke Taiwan akan terus berlanjut. Dan, Pemerintahan Trump telah menjaga kecepatan kapal perang Angkatan Laut yang melewati Selat Taiwan.
Baca Juga: Di Laut China Selatan, Malaysia tak ingin terseret dalam pergolakan negara adidaya
Kantor Perwakilan Ekonomi dan Budaya Taiwan di AS tidak menanggapi permintaan komentar dari Reuters.
"Sebagai kebijakan, kami tidak mengomentari atau mengkonfirmasi penjualan pertahanan yang diajukan sampai secara resmi diberitahukan kepada Kongres," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS kepada Reuters.
AS sangat ingin menjual tank dan jet tempur ke Taiwan. Tetapi, kesepakatan untuk menjual drone akan menjadi penting karena hanya beberapa sekutu dekat, termasuk Inggris, Italia, Australia, Jepang, dan Korea Selatan, yang bisa membeli drone canggih AS.