kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Bikin heboh, Trump dorong pendukungnya untuk mencoba memberikan suara dua kali


Jumat, 04 September 2020 / 05:36 WIB
Bikin heboh, Trump dorong pendukungnya untuk mencoba memberikan suara dua kali
ILUSTRASI. Presiden AS Donald Trump mendorong pendukungnya untuk memilih dua kali saat pemilu pada November mendatang. REUTERS/Leah Millis


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden AS Donald Trump telah mendesak pendukungnya yang berada di medan pertempuran politik utama North Carolina untuk mencoba memberikan suara dua kali dalam pemilihan 3 November. Pertama melalui surat, dan sekali lagi secara langsung. Hal ini langsung memicu kehebohan karena sang presiden mendorong aksi potensial penipuan pemilih.

"Biarkan mereka mengirimkannya dan biarkan mereka memilih," kata Trump dalam sebuah wawancara pada Rabu dengan WECT-TV di Wilmington, North Carolina. "Dan jika sistemnya sebaik yang mereka katakan, maka jelas mereka tidak akan dapat memilih secara langsung."

Reuters memberitakan, Trump telah berulang kali menegaskan, meski tanpa bukti, bahwa pemungutan suara melalui surat akan meningkatkan penipuan dan mengganggu pemilihan November. Padahal para ahli mengatakan, kecurangan dalam bentuk apa pun sangat jarang terjadi di Amerika Serikat.

Anjuran Trump kepada pendukungnya memicu kehebohan, karena memberi suara lebih dari sekali dalam pemilihan umum adalah tindakan ilegal. Di beberapa negara bagian, termasuk North Carolina, aksi memberikan suara lebih dari sekali atau membujuk orang lain untuk melakukannya merupakan tindakan kejahatan.

Baca Juga: Serangan Joe Biden: Saya ingin Amerika aman dari Donald Trump

Melansir Reuters, Jaksa Agung Negara Bagian Josh Stein, seorang Demokrat, menulis di Twitter bahwa presiden Republik telah  mendorong warga North Carolina untuk melanggar hukum dan memicu kekacauan dalam pemilihan umum.

Stein menulis: “Pastikan Anda memilih, tapi JANGAN memberikan suara dua kali! Saya akan melakukan segala daya saya untuk memastikan keinginan rakyat ditegakkan di bulan November."

Baca Juga: Donald Trump: Joe Biden jadi presiden, Amerika bakal kacau dan rusuh

Tim kampanye Trump dan Gedung Putih kemudian membantah bahwa dia bermaksud memberi tahu pendukungnya untuk memilih dua kali.

"Presiden tidak menyarankan siapa pun untuk melakukan sesuatu yang melanggar hukum," kata juru bicara Gedung Putih Kayleigh McEnany kepada Fox News Channel, Kamis. “Apa yang dia katakan dengan sangat jelas di sana adalah memastikan suara Anda ditabulasi dan jika tidak, maka pilih.”

Namun, dalam serangkaian tweet pada Kamis pagi, Trump kembali mendesak para pendukungnya untuk memberikan suara lebih awal melalui surat dan kemudian menindaklanjuti dengan mencoba memberikan suara secara langsung.

Baca Juga: Joe Biden berhasil mengumpulkan US$ 70 juta selama 4 hari konvensi Partai Demokrat

“Pada Hari Pemilu, atau Pemungutan Suara Awal, pergilah ke Tempat Pemungutan Suara Anda untuk melihat apakah Mail In Vote Anda telah Ditabulasi (Dihitung),” tulis Trump. “Jika sudah, Anda tidak akan dapat Memilih & Sistem Mail In bekerja dengan baik. Jika belum dihitung, VOTE. ”

Twitter Inc kemudian memberikan peringatan atas tweet Trump karena melanggar aturannya tentang integritas sipil dan pemilu. Facebook Inc juga memasang label baru pada unggahan Trump, di mana dikatakan "memberi suara melalui surat memiliki sejarah panjang tentang kepercayaan di AS dan hal yang sama diperkirakan tahun ini."

Baca Juga: Infografik: Dana Kampanye Calon Presiden Amerika Serikat

Facebook juga mengatakan akan menghapus video Trump yang berbicara tentang pemungutan suara dua kali, jika orang membagikannya tanpa teks atau konteks apa pun, atau untuk mendukung apa yang dikatakan presiden. Seorang juru bicara mengatakan kepada Reuters pada Kamis sore bahwa mereka belum mengidentifikasi atau menghapus versi video tersebut.

Selanjutnya: Donald Trump: Jangan beli ban Goodyear


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×