Sumber: Business Insider | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keputusan Microsoft berinvestasi di OpenAI pada 2019 kini terbukti jitu. Namun, di awal langkahnya, CEO Satya Nadella mengungkap bahwa pendiri Microsoft, Bill Gates, sempat mengingatkan bahwa keputusan itu bak “membakar uang” senilai US$ 1 miliar.
Dalam wawancara bersama kanal teknologi TPBN pada Selasa (29/10), Nadella menceritakan bahwa investasi awal itu bukan keputusan mudah.
Microsoft saat itu menggelontorkan US$ 1 miliar ke OpenAI, yang kala itu masih berstatus nirlaba, kurang dari empat tahun setelah berdiri. Kini, total investasi Microsoft di perusahaan pengembang ChatGPT itu telah melampaui US$ 13 miliar.
“Bahkan di Microsoft, untuk mengeluarkan dana sebesar itu tetap perlu persetujuan dewan. Saya tahu risikonya tinggi, tapi kami percaya ini bidang yang penting untuk masa depan,” kata Nadella.
Baca Juga: Bill Gates Dukung TerraPower Ajukan Desain Reaktor Nuklir ke Inggris
Ia menambahkan, Gates sempat pesimistis terhadap langkah tersebut. “Ingat, saat itu OpenAI adalah organisasi nirlaba. Bill bahkan bilang, ‘Kau akan membakar US$ 1 miliar itu,’” ujar Nadella sambil mengenang momen tersebut.
Meski begitu, Nadella mengaku memiliki toleransi risiko yang tinggi. “Kami sadar ini taruhan besar, tapi kami ingin mencobanya,” lanjutnya.
Kini, keputusan berani itu membuahkan hasil. OpenAI menjelma menjadi salah satu perusahaan kecerdasan buatan paling berpengaruh di dunia setelah merilis ChatGPT pada November 2022.
Dalam waktu hanya lima hari, chatbot tersebut telah memiliki lebih dari satu juta pengguna.
CEO OpenAI Sam Altman bahkan menyebut, saat ini lebih dari 800 juta orang menggunakan ChatGPT setiap minggu.
Terbaru, OpenAI menyelesaikan restrukturisasi perusahaannya. Badan nirlaba OpenAI Foundation kini akan menaungi entitas baru berbentuk perusahaan manfaat publik, OpenAI Group PBC.
Baca Juga: 10 Orang Terkaya di Dunia, Oktober 2025: Warren Buffet Terakhir, Bill Gates Terdepak
Dengan struktur baru ini, Microsoft memegang 27% saham di bisnis OpenAI yang bernilai sekitar US$135 miliar.
Kinerja saham Microsoft pun ikut terdongkrak. Hingga tahun ini, harga saham raksasa teknologi tersebut naik hampir 29%.
Langkah yang dulu dianggap “membakar uang” kini terbukti menjadi salah satu investasi paling menguntungkan dalam sejarah industri teknologi.


/2025/10/31/498828426.jpg) 
  
  
  
  
  
 











