Reporter: Barly Haliem | Editor: Khomarul Hidayat
Jika dirinci lebih lanjut, Erdogan menetapkan sembilan langkah gabungan antara paket ekonomi dan penegakan hukum. Selain mengantisipasi penyebaran corona, stimulus ini juga bertujuan menjaga daya beli konsumen.
Pertama, pembayaran utang para pedagang ke bank ditunda dan ditanggung sementara oleh pemerintah. Para debitur kecil itu diberi keringanan untuk membayar cicilan selama satu tahun ke depan.
Kedua, PPN sektor penerbangan dipangkas, dari 18% menjadi 1%.
Baca Juga: Rusia sejauh ini mampu redam wabah corona, apa resepnya?
Ketiga, paket layanan khusus bagi para pensiunan lanjut usia (usia). Yakni, pengantaran uang pensiun ke rumah bagi lansia serta tambahan paket masker dan hand sanitizer.
Keempat, petugas medis mendapatkan tambahan gaji dan fasilitas, serta tambahan pasokan makanan bergizi.
Kelima, pajak penginapan dan perhotelan atau pajak akomodasi ditiadakan sampai November 2020.
Keenam, uang pensiunan juga dinaikkan menjadi sekitar Rp 3,6 juta.
Ketujuh, pembayaran premi jaminan sosial serta PPN di sektor ritel, mal, baja dan besi, otomotif, logistik, tekstil dan yang berkaitan dengan dengan daya beli konsumen ditangguhkan selama enam bulan ke depan.
Kedelapan, Pemerintah Turki juga menyediakan secara gratis kebutuhan disinfektan, masker dan hand sanitizer dalam jumlah besar.
Kesembilan, sanksi tegas dan penegakan hukum bagi penimbun maupun spekulan masker dan hand sanitizer.
Baca Juga: Singapura umumkan 47 kasus baru corona, 39 diantaranya kasus impor