kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   44.000   2,35%
  • USD/IDR 16.400   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.142   47,86   0,67%
  • KOMPAS100 1.041   10,44   1,01%
  • LQ45 812   9,62   1,20%
  • ISSI 224   0,88   0,39%
  • IDX30 424   4,46   1,06%
  • IDXHIDIV20 504   1,88   0,37%
  • IDX80 117   1,34   1,15%
  • IDXV30 119   0,16   0,14%
  • IDXQ30 139   1,43   1,04%

Bisa ditiru, ini paket ekonomi Erdogan Rp 250 triliun untuk cegah corona di Turki


Sabtu, 21 Maret 2020 / 22:28 WIB
Bisa ditiru, ini paket ekonomi Erdogan Rp 250 triliun untuk cegah corona di Turki
ILUSTRASI. President Turki Recep Tayyip Erdogan


Reporter: Barly Haliem | Editor: Khomarul Hidayat

Jika dirinci lebih lanjut, Erdogan menetapkan sembilan langkah gabungan antara paket ekonomi dan penegakan hukum. Selain mengantisipasi penyebaran corona, stimulus ini juga bertujuan menjaga daya beli konsumen.

Pertama, pembayaran utang para pedagang ke bank ditunda dan ditanggung sementara oleh pemerintah. Para debitur kecil itu diberi keringanan untuk membayar cicilan selama satu tahun ke depan.

Kedua, PPN sektor penerbangan dipangkas, dari 18% menjadi 1%.

Baca Juga: Rusia sejauh ini mampu redam wabah corona, apa resepnya?

Ketiga, paket layanan khusus bagi para pensiunan lanjut usia (usia). Yakni, pengantaran uang pensiun ke rumah bagi lansia serta tambahan paket masker dan hand sanitizer.

Keempat, petugas medis mendapatkan tambahan gaji dan fasilitas, serta tambahan pasokan makanan bergizi.

Kelima, pajak penginapan dan perhotelan atau pajak akomodasi ditiadakan sampai November 2020.

Keenam, uang pensiunan juga dinaikkan menjadi sekitar Rp 3,6 juta.

Ketujuh, pembayaran premi jaminan sosial serta PPN di sektor ritel, mal, baja dan besi, otomotif, logistik, tekstil dan yang berkaitan dengan dengan daya beli konsumen ditangguhkan selama enam bulan ke depan.

Kedelapan, Pemerintah Turki juga menyediakan secara gratis kebutuhan disinfektan, masker dan hand sanitizer dalam jumlah besar.

Kesembilan, sanksi tegas dan penegakan hukum bagi penimbun maupun spekulan masker dan hand sanitizer.

Baca Juga: Singapura umumkan 47 kasus baru corona, 39 diantaranya kasus impor




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×