Sumber: Global Times | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - BEIJING. China merilis laporan tentang topografi dan geografi Kepulauan Diaoyu pada Senin (26/4), yang bisa menyulut kemarahan Jepang yang menyebut gugusan pulau itu dengan nama Senkaku.
Mengutip Global Times, di situs khusus Kepulauan Diaoyu yang Kementerian Sumber Daya Alam China buat dalam delapan bahasa, departemen itu menerbitkan laporan survei topografi dan geografi Kepulauan Diaoyu.
Laporan itu merinci medan pulau-pulau di Diaoyu bersama dengan peta gambar penginderaan jauh. Tujuan dari survei tersebut adalah untuk mendapatkan data geografis peta topografi terbaru.
"Survei semakin meningkatkan sistem data dasar pulau-pulau dan memainkan peran penting dalam pengelolaan sumber daya dan perlindungan ekologi pulau-pulau tersebut," kata Kementerian Sumber Daya Alam China.
Di hari yang sama, Penjaga Pantai China (CCG) menyatakan, tetap mengirim kapalnya untuk berpatroli di sekitar perairan Kepulauan Diaoyu.
Baca Juga: AS-Jepang beri peringatan, Penjaga Pantai China tetap kirim kapal ke Senkaku
Melansir Global Times, CCG mengatakan, kapalnya berpatroli di perairan teritorial Kepulauan Diaoyu pada Minggu (25/4).
Ini pertama kalinya CCG mengumumkan tindakan tersebut, pasca pertemuan Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga di Washington pada 16 April.
Dalam pernyataan di akun Wibo, CCG mengungkapkan, misi patroli telah mereka lakukan setiap bulan, terkadang bahkan dua kali sebulan, dalam beberapa tahun terakhir.
Dalam pernyataan bersama AS-Jepang setelah pertemuan Biden dan Suga, Amerika Serikat menegaskan kembali Pasal V Perjanjian Keamanan kedua negara yang berlaku untuk Kepulauan Senkaku.
"Bersama-sama kami menentang tindakan sepihak apa pun yang berupaya merusak Pemerintahan Jepang di Kepulauan Senkaku," kata pernyataan bersama AS-Jepang.