kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bisnis gim smartphone, juru selamat Kasahara (4)


Sabtu, 02 Februari 2019 / 09:25 WIB
Bisnis gim smartphone, juru selamat Kasahara (4)


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tri Adi

Nekat membuat gim smartphone berhasil menyelamatkan perusahaan Kenji Kasahara. Pendapatan perusahaan yang tadinya didominasi oleh media sosial Mixi ini tergeser dengan bisnis smartphone. Kesuksesan itu mengantarkan Kasahara masuk ke daftar 50 terkaya Jepang. Forbes memberikannya predikat, sebagai orang terkaya ke-37 di Jepang pada tahun 2019. Kasahara tercatat mempunyai total kekayaan sebesar US$ 1 miliar. Semuanya berkat bisnis gim.

Awal mendirikan media sosial Mixi, Kenji Kasahara memang tak tertandingi di negerinya Jepang. Namun tak bertahan lama, Facebook berhasil menyalip Mixi.

Akibatnya, Kasahara minggir dari posisi chief executive officer (CEO), digantikan oleh Koki Kimura. Saham Mixi kemudian turun hingga 5% dari nilai tertinggi. Perusahaan telah menutup semua kerugian di pasar saham dan kepada beberapa investor yang telah mengucurkan dana.

Ditinggal sebagian besar pengguna dan investor tahun lalu, Kasahara mulai mencicipi usaha bisnis baru yaitu gim smartphone.

Perusahaan Kasahara ini mendapatkan untung besar dari gim untuk telepon pintar yang mulai dipasarkan pada akhir 2013. Ini sebagai upaya nekat mencegah keruntuhan perusahaan ini dari persaingan.

Gim Monster Strike telah diunduh lebih dari 20 juta kali, sebagian besar oleh orang-orang Jepang, dan berkontribusi bagi pendapatan Mixi sekitar US$ 2 juta per hari.

Untuk membedakan gim, Mixi menginginkan permainan yang dapat dimainkan orang secara langsung. Monster Strike dapat dimainkan oleh orang-orang yang berada di luar rumah, seperti saat bepergian makan atau minum.

Dalam hal ini, perusahaan meminta prototipe dari pengembang luar. Yang dipilih adalah dari Yoshiki Okamoto, yang telah menciptakan waralaba permainan pertempuran popular yaitu Street Fighters. Aplikasi Monster Strike memulai debutnya di Apple Store pada Oktober 2013.

Mixi menghabiskan sekitar US$ 5 juta untuk iklan televisi, promosi dan pemasaran secara agresif yang luar biasa untuk permainan di telepon pintar ini. Seperti banyak gim seluler lain, Monster Strike bebas untuk didapatkan dan dimainkan. .Tetapi pengguna harus menghabiskan uang untuk karakter khusus dan memperpanjang hidup mereka ketika mereka terlalu lama dalam pertempuran atau telah terbunuh.

Dalam dua bulan terakhir, Mixi telah merilis versi aplikasi Monster Strike untuk Korea Selatan, China, dan Amerika Serikat, di mana ia menempati peringkat ke-13 sebagai pemainan yang paling banyak diunduh di iPhone. Mixi tidak mau repot-repot mengikat Monster Strike dengan jejaring sosialnya sendiri, Mixi yang kini bisnsinya mulai memudar.

Pengguna dapat bermain sendiri, dengan teman-teman terdekat melalui koneksi bluetooth atau dari jarak jauh dengan kontak Line mereka. Beberapa orang menghabiskan uang US$ 160 hingga US$ 250 setahun untuk membeli karakter-jumlah yang dapat dengan cepat tumbuh untuk beberapa pemain..

New York Times, Desember 2014, menyebutkan, pengembangan bisnis permainan tersebut dinilai paling sukses, seperti yang terjadi ketika Myspace menciptakan permainan puzzle video bernama Angry Birds.

Perputaran bisnis Mixi menggambarkan bagaimana penantang yang tidak berpengalaman ini telah mendominasi bisnis gim mobile yang relatif baru. Sementara pengembang game yang telah mapan masih terus berjuang untuk bisa dikenal.

Dari sekian bisnisnya, gim Monster Strike yang diluncurkan pada 2013 ternyata laku di pasaran. Pendapatan perusahaan mayoritas berasal dari Monster Strike mencapai US$ 161 juta pada kuartal terakhir, atau sekitar 90% dari total pendapatan Mixi. Padahal, awalnya bisnis gim ini adalah upaya nekat dari Kasahara untuk sekadar bertahan.

Kesuksesan itu mengantarkan Kasahara masuk ke daftar 50 terkaya Jepang. Forbes mengganjarnya predikat, sebagai orang terkaya ke-37 di Jepang pada tahun 2019. Ia menggenggam total kekayaan sebesar US$ 1 miliar.

(Selesai)




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×